TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Di tengah riuhnya klakson dan padatnya lorong-lorong Kota Makassar, ada satu nama yang kini lekat di hati warga RT 04 Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Ramli, seorang pria sederhana yang kesehariannya duduk di balik kemudi.
Lahir dan besar di Makassar, 11 Juni 1986, Ramli bukan sosok yang asing bagi warganya.
Ia dikenal sebagai sopir yang ramah, kerap menyapa siapa saja yang ia jumpai, dan selalu siap membantu.
Namun sejak Maret 2025, roda kehidupannya sedikit berubah arah.
Ramli dipercaya warga menjadi Pejabat Sementara (Pjs) Ketua RT 04, memimpin wilayah kecil seluas 150 meter persegi, tempat 120 kepala keluarga sekitar 536 jiwa menitipkan harap.
“Jabatan ini bukan ambisi, tapi amanah,” ujar Ramli
Setiap pagi, Ramli menjalani perannya sebagai sopir.
Menjemput dan mengantar penumpang dari satu titik ke titik lain, berpeluh di jalanan yang tak pernah tidur.
Tapi ketika malam turun dan lorong kembali sunyi, peran Ramli berubah.
“Kadang tengah malam saya dibangunin untuk bantu ngatasi keributan. Pernah juga dampingi polisi waktu ada penggerebekan,” kenangnya.
Masalah keamanan menjadi tantangan tersendiri.
Meski keributan kerap dipicu oleh orang luar, Ramli tak pernah lepas tangan.
“Kalau sudah masuk ke wilayah kita, berarti jadi tanggung jawab kita juga,” tegasnya.
Sebagai Ketua RT, Ramli tak hanya menjaga ketertiban.
Ia menjadi jembatan antara pemerintah kota dan masyarakat.
Salah satu tugas rutinnya adalah membantu menyosialisasikan program Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi.
“Program gotong royong, penataan lorong, kebersihan lingkungan semua kami jalankan bersama warga,” tuturnya.
Setiap Sabtu pagi, lorong kecil itu ramai oleh suara sapu, ember, dan canda tawa.
Warga bergotong royong membersihkan selokan, menata pot tanaman, dan mengecat tembok lorong.
Ramli percaya, keberhasilan sebuah kota dimulai dari lorong-lorong kecil seperti tempat tinggalnya.
Karena itu, ia kerap memanfaatkan momen santai seperti bermain bola, hobinya sejak lama untuk menyampaikan pesan dan menyatukan semangat.
Di balik kiprahnya, Ramli mendapat dukungan penuh dari sang istri, Salmia, dan ketiga anak mereka.
Rumah mereka tak ubahnya posko kecil. Warga datang silih berganti, meminta surat pengantar, menyampaikan keluhan, atau sekadar berbagi kabar.
Kedekatannya dengan anak muda lorong juga menjadi kekuatannya. Lewat sepak bola, ia merangkul mereka agar terlibat dalam kegiatan positif dan menjauh dari gesekan sosial.
“Kalau kita dekat dengan anak muda, mereka juga segan. Itu penting untuk menjaga lorong tetap kondusif,” ucapnya.
Menjelang HUT RI ke-80, Ramli tampak sibuk.
Ia memimpin langsung pemasangan bendera, umbul-umbul, dan mempersiapkan lomba tujuh belasan.
Semua demi membangun semangat kebersamaan dan cinta lingkungan.
Bagi Ramli, memimpin RT bukan soal administrasi. Ini adalah kerja hati butuh kehadiran, kepekaan, dan kesediaan untuk selalu ada bagi warga.
“Biarpun saya cuma supir,” ujarnya sambil tersenyum
"tapi selama warga percaya, saya akan jalankan tugas ini sebaik-baiknya. RT itu garda terdepan. Kalau di bawah kompak, yang di atas juga pasti kuat.”
Profil Singkat
Nama: Ramli
Tanggal Lahir: 11 Juni 1986 (Makassar)
Profesi: Sopir
Jabatan: Ketua RT 04 Kelurahan Masale (sejak Maret 2025)
Wilayah: 150 m⊃2;, 120 KK, ±536 jiwa
Hobi: Sepak bola
Istri: Salmia
Anak: 3 orang