Dalam pemeriksaan, kata Yakobus, Syarif mengaku telah membuang senapan angin ke Sungai Cilallang, Dusun Turunan Datu, Kecamatan Kamanre.
“Hingga kini, kami masih mencari senjata itu,” ujarnya.
Syarif kini ditahan di Polres Luwu.
Ia dijerat pasal penganiayaan dengan pemberatan karena menggunakan senjata.
Ambil Air Wudhu, Tiba-tiba Tertembak
Korban, saat itu berada di samping rumah untuk berwudhu.
Karena air tidak mengalir, ia memeriksa pipa yang ternyata bocor.
"Saya bolak-balik ke meteran PAM. Begitu mau ambil kain untuk menyumbat pipa, tiba-tiba terdengar suara tembakan dari arah belakang rumah tetangga," ujarnya, Sabtu (2/8/2025).
Tembakan mengenai pergelangan kaki korban. Peluru menembus dan menyebabkan luka serius. Korban langsung dilarikan ke RSUD Batara Guru. Ia mengalami trauma berat.
Keluarga korban kemudian melapor ke Polres Luwu. Namun, mereka menilai penanganan aparat lamban.
"Ada polisi yang sempat telepon saya di awal-awal, tapi setelah itu hilang kabar. Saya tidak pernah dipanggil secara resmi,” kata korban.
Pelaku diketahui berinisial S, tetangga korban. S diduga menggunakan senapan angin. Sejak kejadian, S langsung menghilang.
Keluarga korban kecewa atas lambannya penanganan. Mereka khawatir jika dibiarkan, kasus ini menimbulkan konflik baru di lingkungan.
“Pelakunya jelas, sudah dilapor. Tapi belum ada perkembangan. Kami ini warga biasa, tapi bukan berarti bisa diabaikan,” ujar salah satu anggota keluarga. (*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana