Ia menyambut baik rencana Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin bekerja sama dengan pihak luar dalam pengelolaan sampah.
Prof Aminuddin menilai pengelolaan sampah butuh fokus tinggi karena sifatnya mendasar.
“Mulai bayi sampai orang meninggal pasti menghasilkan sampah. Pemerintah harus serius, minimal beri modal,” katanya.
Menurutnya, banyak negara sudah bisa mengatasi masalah sampah karena keseriusan dalam penanganannya.
“Kita bisa selesaikan sepanjang fokus dan mau tangani secara serius dan benar,” tuturnya.
Ia menyarankan pos APBD bisa digeser untuk kebutuhan pengolahan sampah.
Anggaran semula untuk kegiatan tertentu bisa dialihkan ke pengadaan alat pengolah sampah modern.
Sampah dikelola baik bisa menjadi sumber keuangan.
Bisa diubah menjadi energi, pupuk, dan produk daur ulang seperti plastik.
“Poinnya, Wali Kota bisa tuntaskan masalah sampah di periodenya. Ini akan menjadi amal jariyah,” ucap pria kelahiran Wajo ini.
Ia juga menyarankan agar Pemkot Makassar mendampingi warga sekitar TPA dengan memberikan alat pelindung diri seperti masker.
“Perlu dibuat posko kesehatan agar warga tak perlu jauh-jauh ke puskesmas dan meminimalkan penyebaran penyakit,” katanya.
Tak hanya itu, ia menyarankan agar pengolahan sampah dimulai dari rumah.
Pemkot bisa menyediakan tempat pemilahan sampah, seperti organik, anorganik, dan residu.
Ini akan memudahkan petugas memilah sampah.
“Jadi tak ada penumpukan karena sudah terpisah dari rumah,” pungkasnya. (*)