TRIBUN-TIMUR.COM - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XIII Tahun 2025 berakhir, Kamis, 31 Juli 2025.
Sebanyak 174 mahasiswa dari 99 perguruan tinggi di 28 provinsi telah menyelesaikan pengabdian selama satu bulan di 11 desa di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Para peserta menjalankan 191 program kerja berbasis kebutuhan masyarakat, mencakup bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga pelestarian budaya.
Seluruh hasil kegiatan terdokumentasi dalam 21 buku karya peserta.
Ketua Panitia KKN Kebangsaan 2025, Dr Syarifuddin Mabe Parenreng menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan.
Ia menyebut kolaborasi berbagai elemen menjadi kunci keberhasilan program ini.
“Kami berterima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kebudayaan atas dukungan dan kolaborasinya, juga kepada semua mitra, relawan, dan masyarakat lokal. Kegiatan ini merupakan hasil kerja bersama,” kata Syarifuddin, yang juga menjabat Kepala Subdirektorat Pendidikan Berbasis Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Hasanuddin, dalam siaran pers, Sabtu (2/8/2025).
Baca juga: Fadli Zon Banggakan Warisan Budaya Maros-Pangkep di Hadapan 180 Peserta KKN Kebangsaan Unhas
Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam pelaksanaan pengabdian oleh mahasiswa.
Pada KKN Kebangsaan XIII, muncul usulan integrasi KKN dengan pengembangan pariwisata nasional dari Kementerian Pariwisata.
“Kami siap berkontribusi dalam pengembangan destinasi wisata, khususnya di wilayah Indonesia Timur, melalui pendekatan KKN Tematik. Semoga ini menjadi langkah nyata dalam pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi,” ujar Syarifuddin menanggapi.
Baca juga: 11 Mahasiswa KKN Kebangsaan Siap Mengabdi di Pulau Terpencil Kapoposang Pangkep
KKN Kebangsaan 2025 mengusung tema Wisata Budaya Warisan Dunia sebagai Aksi Kebangsaan: Kampus Berdampak dan Mengabdi untuk Negeri.
Program ini bertujuan memperkuat peran mahasiswa dalam membangun desa melalui kolaborasi dan inovasi.(*)