Stop Teror di Kampus! Akademi Unhas Ingatkan Luwu Raya Keluarga Bugis-Makassar

Penulis: Faqih Imtiyaaz
Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TEROR KAMPUS - Aksi Teror OTK ke 5 kampus di Makassar. Akademisi Unhas Rahmat Muhammad (Kanan) prihatin dengan kondisi ini mengakibatkan hilangnya rasa aman dan nyaman. Dirinya meminta rasa primordialisme dibawa ke arah positif.

Pemerintah daerah dan kampus pun aktif membina organisasi kedaerahan dengan tujuan positif.

"Tapi ternyata solidaritas kedaerahan bisa dimanfaatkan oknum tertentu jadi konflik," jelasnya.

Hal ini yang disebut Rahmat Muhammad harus dihindari.

Sebab pada dasarnya organisasi kedaerahan dibentuk atas kesamaan latar belakang untuk saling membantu dan gotong royong.

"Konflik daerah itu kalau tidak cepat ditangani merembes kemana-mana. Pintu masuknya itu lewat kampus," tegasnya.

Semula kampus memfasilitasi hadirnya organisasi mahasiswa berlatar kedaerahan.

Pemerintah Makassar akhirnya turun tangan menyelesaikan konflik sosial melibatkan mahasiswa Makassar dan Luwu Raya.

Aksi teror di sejumlah kampus di Kota Makassar terjadi setelah tewasnya seorang aktivis.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengajak pemerintah daerah Luwu Raya menyelesaikan persoalan ini. 

Hadir dalam pertemuan, Bupati Luwu Utara Andi Abdullah Rahim, Pj Wali Kota Palopo Firmanza DP, Wakil Bupati Luwu Timur Puspawati Husler, dan Bupati Luwu H Patahudding.

Pertemuan juga dihadiri Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana dan Dandim Makassar Letkol Inf Franki Susanto. 

Pertemuan berlangsung di Hotel Novotel Makassar, Jl Jenderal Sudirman, Minggu (27/7/2025) malam.

Munafri mengajak semua pihak menyelesaikan persoalan secara persuasif. 

Ia berharap situasi tetap kondusif dan hubungan antarwilayah tidak terganggu.

"Tujuan utama pertemuan ini adalah mencari solusi damai dan memastikan persoalan yang sempat viral di media sosial dapat diselesaikan bersama-sama," ujar Munafri Arifuddin.

Ia menegaskan pertemuan ini bukan seremonial, tetapi forum untuk menyerap informasi lapangan dari aparat keamanan dan kepala daerah asal mahasiswa terlibat.

Munafri mengingatkan agar tak ada pihak memanfaatkan insiden ini memicu provokasi.

Pemkot Makassar berkomitmen mencegah isu berkembang menjadi pemicu baru.(*)

 

 

Berita Terkini