BPBD Sulsel: Luwu Utara, Lutim, Enrekang Rawan Gempa dan Tsunami, Luwu, Toraja, Palopo Rawan Longsor

Penulis: Renaldi Cahyadi
Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BENCANA LONGSOR - Ilustrasi terkait bencana longsor di Luwu Timur, Sulsel. BPBD Sulsel menyebut Kabupaten Luwu, Toraja Utara, dan Kota Palopo, Sulsel masuk daerah rawan longsor.

Kekeringan:

1. Jeneponto

2. Sidrap

3. Wajo
 
Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, menjelaskan bahwa pemetaan tersebut telah dituangkan dalam Peta Risiko Bencana (KRB) yang menjadi acuan kesiapsiagaan pemerintah daerah.

“Beberapa wilayah memang memiliki risiko tinggi terhadap banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Operasi kesiapsiagaan sudah kami laksanakan, termasuk di daerah prioritas seperti Kepulauan Selayar, Pangkep, dan Takalar,” kata Amson saat dihubungi, Senin (7/7/2025).

Menurutnya, informasi peringatan dini juga telah disebarkan ke seluruh wilayah yang masuk dalam peta kerawanan.

Yang menjadi sorotan saat ini adalah munculnya fenomena banjir dan longsor di daerah dataran tinggi yang sebelumnya jarang terdampak.

“Enrekang dan Toraja Utara mulai mengalami banjir dan longsor saat hujan deras. Ini kemungkinan besar akibat alih fungsi lahan dan menurunnya upaya pelestarian lingkungan,” ungkapnya.

Amson menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan, termasuk menjaga kebersihan dan kelancaran aliran sungai agar tidak meluap.

Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Pompengan untuk penanganan sungai-sungai rawan meluap di sejumlah daerah seperti Sinjai, Luwu Utara, dan Bantaeng.

“Tim kami sudah turun ke lokasi-lokasi terdampak, termasuk memantau langsung kondisi tanggul yang jebol di Bantaeng,” ujarnya.

Lebih lanjut, Amson menekankan bahwa penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah.

“Ini adalah tanggung jawab bersama. Masyarakat harus ikut menjaga lingkungan dan berperan aktif dalam upaya pencegahan,” tuturnya.

Kepala Dinas Sosial Sulsel, Abdul Malik Faisal mengatakan, dinas sosial telah menyiapkan gudang logistik di setiap kabupaten sebagai langkah antisipasi jelang bencana.

"Akan dilakukan top up jika stok menipis berdasarkan hasil asesmen," kata Malik.(*)

 

Berita Terkini