Laporan wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyediakan anggaran khusus mendukung sejumlah program strategis.
Nilainya mencapai Rp 350 miliar.
Anggaran ini diambil dari realokasi yang sebelumnya sudah dihitung.
Plt Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Sulsel, Reza Faisal Saleh menyebut, alokasi anggaran tersebut mendukung program prioritas daerah, sekaligus program pusat.
Di antaranya penyediaan mobil cetak e-KTP atau KTP elektronik yang bisa digunakan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
“Di situ ada mobil cetak e-KTP keliling untuk mempercepat layanan administrasi masyarakat di daerah terpencil," kata Reza kepada Tribun-Timur.com pada Selasa (1/7/2025).
Selain itu anggaran juga dialokasikan ke penyediaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).
Baca juga: Realisasi Belanja APBD Sulsel 17,6 Persen, Masuk 10 Besar Nasional
Ada juga program langsung menyentuh masyarakat, melalui penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Kita fasilitasi sertifikasi halal dan pelatihan untuk ribuan UMKM, juga dukungan untuk penguatan industri sutera Sulsel,” lanjutnya.
Reza mengaku pos anggaran di APBD 2025 memang ditujukan pada program yang bersifat langsung ke masyarakat.
Sehingga realokasi anggaran sebesar Rp 1,4 triliun sudah dihitung cermat.
Baca juga: Belanja Pegawai Serap 36 Persen Anggaran Pemprov Sulsel, BKAD Bakal Sesuaikan Pendapatan
"Hasil efisiensi ini akan memperkuat kinerja belanja pemerintah provinsi yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” jelasnya mengatakan.
Anggaran makan dan minum pejabat dipangkas, begitu juga dengan penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK).
Sebab digitalisasi dinilai sudah membantu, sehingga anggaran pun dialihkan ke program strategis.
Sebelumnya Sekretaris Daerah Sulsel Jufri Rahman menyebut melalui efisiensi maka anggaran yang dihemat diarahkan membiayai sektor-sektor vital.
Pengalokasian dana secara tepat diharapkan mampu meningkatkan infrastruktur pendidikan, kesehatan, sanitasi, serta mengoptimalkan pengendalian inflasi dan stabilisasi harga.
"Hasil efisiensi belanja ini, kemudian kami alihkan untuk membiayai penggunaan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan sanitasi. Optimalisasi penanganan pengendalian inflasi, stabilisasi harga makanan dan minuman, penyediaan pangan dan prioritas lain yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi," jelasnya mengatakan pada April 2025.
Kini, realokasi anggaran sudah dilakukan Pemprov Sulsel.
Targetnya mempercepat realisasi program pada sektor yang telah mendapat anggaran.(*)