TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Sudaryono, terpilih menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2025-2030 menggantikan Fadli Zon.
Hal tersebut ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-X HKTI di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).
Secara simbolis, Fadli Zon tampak menyerahkan bendera HKTI kepada Sudaryono di hadapan peserta Munas.
"Alhamdulillah pada hari ini Munas ke-X HKTI telah berlangsung dengan lancar dengan sukses dan telah terpilih ketua umum yang baru, yaitu Bapak Sudaryono yang juga Wakil Menteri Pertanian," kata Fadli dalam konferensi pers.
Fadli Zon menilai bahwa terpilihnya Sudaryono sebagai ketua umum merupakan momentum yang tepat untuk memajukan HKTI, terutama mensejahterakan petani.
"Apalagi di bawah Pemerintahan Bapak Presiden Prabowo Subianto yang sangat berpihak kepada kesejahteraan petani dan juga sektor pertanian," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sudaryono juga mengucapkan terima kasih atas amanah yang diberikan kepadanya.
"Ini tentu tanggung jawab yang tidak ringan, tetapi menambah semangat kami, menambah semangat saya," ucapnya.
Dia meyakini ke depan target swasembada pangan Pemerintahan Prabowo semakin mudah tercapai dengan dukungan HKTI.
"InsyaAllah mempermudah pekerjaan saya sebagai Wakil Menteri Pertanian yang ditarget Pak Presiden memerintahkan kepada Pak Menteri untuk swasembada. InsyaAllah dengan aktifnya HKTI ini bisa menambah kemudahan, kelancaran, dan mengakselerasi segala hal yang selama ini mungkin dianggap sulit," tegas Sudaryono.
Sudaryono pun mengklaim tak ada lagi dualisme dalam tubuh HKTI.
Menurut Sudaryono, saat ini HKTI kubu Moeldoko sedang menyelenggarakan Munas di tempat lain.
Namun, kedua kubu HKTI telah bersepakat untuk melebur.
"Kedua HKTI telah bersepakat untuk melebur diri untuk bersatu untuk menyatukan diri dalam satu HKTI," kata Sudaryono.
Ia pun memastikan tak ada lagi dualisme dalam organisasi HKTI setelah Munas ke-X.
"Ini tentu saja satu hal yang menggembirakan. Tidak akan ada lagi dualisme setelah ini. InsyaAllah, maka kami mohon dukungan kepada segenap pihak untuk bisa bersama-sama memberikan supportnya," ujar Sudaryono.
Hal senada diungkapkan Fadli Zon, Ketua Umum HKTI sebelumnya.
Menurutnya, penyatuan organisasi merupakan hasil keputusan Munas ke-X.
"Tadi menjadi salah satu keputusan dari Munas selain ketua umum dan program kerja adalah penyatuan dari HKTI selama ini. Jadi selamat Pak Sudaryono," ungkapnya.
Profil
Sudaryono lahir 23 Januari 1985 adalah seorang politikus Indonesia kelahiran Grobogan.
Ia menjabat sebagai anggota Partai Gerindra dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gerindra Jawa Tengah.
Pada 18 Juli 2024, ia dilantik menjadi Wakil Menteri Pertanian Indonesia oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.
Kehidupan awal
Semasa kecil, ia adalah anak seorang petani dari Dukuh Mangunrejo, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Dia merupakan anak tunggal yang membantu kerja kedua orang tuanya sejak kecil. Sudaryono diberi tugas untuk memanggul jerami dari sawah ke rumah untuk pakan sapi ternak.
Ia menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara.
Dia kemudian melanjutkan studinya di National Defense Academy of Japan dan lulus pada 2009.
Dia lalu menempuh pendidikan di Universitas Swiss German untuk gelar Master of Business Administration. Ia menempuh pendidikan Doktoral (S3) di Institut Pertanian Bogor.
Karier
Sudaryono mengawali karier profesionalnya dari tahun 2014 sebagai Corporate Secretary di Nusantara Energy, kemudian dipercaya menjadi CEO Garuda TV pada 2018.
Selanjutnya, ia juga menjadi CEO PT Nusantara Telematics System sejak 2019, dan Chairman PT Sahabat Sejati Sejahtera Farma sejak 2020.
Di bawah kepemimpinannya, penonton Garuda TV selalu meningkat 0,20 setiap bulannya, hingga mencapai TV Share 0,70 pada Januari 2024. Dari sisi coverage, Garuda TV sudah menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Saat ini, ranking viewership Garuda TV juga sudah meningkat dari ranking 33 menjadi 17.
Menyadari urgensi pendidikan yang bisa mengubah nasib seperti yang telah dialaminya, Sudaryono memfokuskan Garuda TV pada pendidikan anak-anak di Indonesia melalui Garuda TV Education, dengan tagline, “Mencerdaskan kehidupan bangsa dari Sabang sampai Merauke”.
Program ini berisi pengembangan pendidikan melalui siaran televisi yang terintegrasi dengan apps pada handphone, maupun sosial media.
Program yang ditawarkan meliputi, Jelajah Ilmu Pengetahuan, Adu Cerdas, dan Program Bantu Sekolah.
Saat ini sudah terdapat 304 sekolah di seluruh Indonesia yang dibantu oleh program tersebut.(*)
(tribun network/frs/dod)