Prosesi paling menggetarkan jiwa kemudian dimulai: Amus, Amute, dan Anis Tabuni mencium Sang Saka Merah Putih.
Mereka menunduk penuh hormat, mencium bendera itu seolah memohon maaf, memeluk kembali ibu pertiwi yang pernah mereka tinggalkan.
Waktu seolah berhenti. Isak tangis terdengar dari kerumunan.
Seseorang berbisik pelan: "Mereka pulang..."
Acara ditutup dengan doa dari Pendeta Yas Murib, lalu dilanjutkan sesi foto bersama.
Semua pihak-TNI, Polri, tokoh adat, tokoh agama, keluarga, dan pemerintah-bersatu dalam satu bingkai foto, satu semangat: Membangun Papua damai dalam pelukan Merah Putih.