TRIBUN-TIMUR.COM, YOGYAKARTA – Kepala Deputi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan (Sulsel), Wahyu Purnama, mengungkapkan lima sektor prioritas yang harus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga mencapai delapan persen pada 2029 mendatang.
Hal tersebut ia sampaikan menyusul target Presiden Prabowo Subianto yang ingin membawa pertumbuhan ekonomi nasional ke angka delapan persen dalam lima tahun ke depan.
"Untuk mencapai delapan persen, ada lima lapangan usaha yang perlu ditingkatkan dengan cara yang luar biasa di Sulawesi Selatan," ucap Wahyu saat pelatihan wartawan di Hotel Novotel Malioboro Yogyakarta, Selasa (24/6/2025).
Lima sektor tersebut, kata Wahyu, dimulai dari sektor manufaktur dan hilirisasi yang dinilai strategis untuk mendorong nilai tambah industri lokal.
Kemudian yang kedua, pertanian, namun tidak hanya dari sisi hulu, melainkan perlu didorong hingga ke hilirisasinya.
"Tetapi arahnya bukan hanya membangun pertanian pada hulunya, tapi harus menggerakkan dan mengembangkan hilirisasinya," ujarnya.
Baca juga: BI: Perang Israel vs Iran Bikin Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat
Selanjutnya, sektor ketiga ialah pertambangan, meski menurutnya sektor ini terbatas di wilayah Sulsel. Keempat, perdagangan, dan kelima adalah konstruksi.
Ia menyebutkan bahwa kelima sektor ini harus digenjot secara optimal agar target pertumbuhan bisa tercapai, mengingat tantangan global yang cukup berat.
Meski begitu, Wahyu optimistis pengendalian inflasi masih dapat dilakukan.
"Pada bulan Mei ini, inflasi masih berada pada kisaran dua persen, dan itu mengalami peningkatan dibanding tahun lalu," ucapnya.
Ia mengatakan, target inflasi dapat dijaga pada kisaran 2,5 persen sesuai dengan proyeksi nasional.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Aryanto, mengungkapkan perekonomian Sulsel pada triwulan I 2025 tumbuh positif sebesar 5,78 persen (yoy).
“Di tengah tantangan kondisi ekonomi global dan nasional, perekonomian Sulawesi Selatan pada triwulan I 2025 menguat dibanding triwulan I 2024, dengan tumbuh sebesar 5,78 persen yoy,” kata Aryanto dalam konferensi pers virtual melalui kanal YouTube BPS Sulsel, Senin (5/5/2025).
Sementara secara quarter to quarter (q-to-q), pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan I 2025 mengalami kontraksi sebesar 4,12 persen.
Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I memang selalu mengalami kontraksi.