Sementara itu, IAS menekankan pentingnya menjaga etika berorganisasi dan menghindari konflik internal yang tidak perlu.
"Saya bertemu saling bertukar pikiran. Kami sepakat bahwa Musda Golkar Sulsel adalah ajang persatuan, jangan jalan sendiri-sendiri, harus menjunjung tinggi yang namanya etika organisasi," kata suami Wakil Wali Kota Makassar itu.
IAS juga menanggapi santai rumor politik yang berkembang di luar pertemuan tersebut.
"Kami berdua santai-santai saja, jangan ada yang panik," ujarnya.
Meski tidak menyatakan secara eksplisit akan maju dalam Musda, pertemuan dua tokoh ini ditafsirkan banyak pihak sebagai isyarat peta dukungan tengah dipetakan ulang.
Aroma konsolidasi dan penjajakan kekuatan terasa kuat, terlebih dengan rencana DPD Golkar Sulsel menggelar silaturahmi akbar akan melibatkan seluruh pemilik suara, fraksi, dan unsur organisasi partai.
"Insyaallah kita buat acara silaturahmi untuk seluruh pemilik suara, kita mau baik-baik semua, jangan ada polarisasi," tambah TP. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Erlan Saputra