TRIBUN-TIMUR.COM – Dalam upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih dan sehat dari penyalahgunaan narkoba, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa menggelar tes urine massal bagi seluruh mahasiswanya di  Kampus 2 Polbangtan, Rabu (11/6/2025). 

Kegiatan ini berlangsung atas kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bone.

Pelaksanaan tes ini merupakan implementasi langsung dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Direktur Polbangtan Gowa, Detia Tri Yunandar menjelaskan bahwa tes urine ini menjadi bagian dari langkah preventif dan mitigatif kampus dalam mencegah penyebaran narkoba di lingkungan mahasiswa.

"Kami ingin memastikan bahwa kampus ini benar-benar bebas dari penyalahgunaan narkotika. Selain sebagai bagian dari regulasi, ini juga wujud nyata komitmen Polbangtan Gowa terhadap masa depan generasi muda yang sehat dan produktif,” tegas Detia.

Menurutnya, informasi yang beredar melalui berbagai media menyebutkan bahwa telah terjadi peningkatan kasus penyalahgunaan narkoba di beberapa daerah, termasuk di wilayah Kabupaten Gowa dan sekitarnya.

Tes urine ini disaksikan langsung oleh Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Kisman Arsyad yang turut mengapresiasi antusiasme dan kedisiplinan para mahasiswa dalam mengikuti pemeriksaan tersebut.

"Alhamdulillah, dari hasil tes yang dilakukan secara acak dan menyeluruh, seluruh mahasiswa dinyatakan negatif narkoba" ungkap Dr. Kisman.

Dengan hasil tersebut, Polbangtan Gowa menegaskan komitmennya untuk terus menjaga integritas kampus sebagai tempat pendidikan vokasi pertanian yang bebas narkoba dan mampu mencetak lulusan berkarakter unggul.

Pihak kampus juga menyampaikan bahwa tes urine akan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan, sebagai bagian dari pembinaan dan kontrol lingkungan akademik yang aman dari pengaruh negatif zat adiktif.

"Kami ingin Polbangtan Gowa menjadi role model bagi kampus vokasi lainnya dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang sehat, bebas narkoba, dan berdaya saing tinggi,” tutup Direktur Detia.(*)