TRIBUN-TIMUR.COM - Mahasiswa Program Studi Kewirausahaan Universitas Megarezky Makassar memperoleh pengalaman berharga dalam kunjungan industri ke pabrik PT Nippon Indosari Corpindo Tbk., produsen roti terkemuka di Indonesia dengan merek dagang Sari Roti.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (12/6/2025) ini bertujuan untuk memperluas wawasan kewirausahaan dan memberikan pemahaman langsung mengenai proses produksi makanan berskala industri.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Program Studi Kewirausahaan untuk memperkuat pemahaman praktis mahasiswa terhadap dunia usaha.
Melalui kunjungan langsung ke Pabrik Sari Roti, mahasiswa tidak hanya menyaksikan proses produksi roti modern berskala besar, tetapi juga mendapatkan inspirasi mengenai pentingnya inovasi, efisiensi, dan manajemen dalam membangun bisnis pangan yang berkelanjutan.
Rombongan mahasiswa yang didampingi oleh dosen Program Studi Kewirausahaan yakni Ibu Mariani Alimuddin, A.Md.Par., S.E., M.M., Ibu Aminah Djunaid, S.H., S.E., M.M., dan Ibu Nurjanna Hayati Husain, S.E., M.M., tiba di lokasi pabrik sekitar pukul 09.00 WITA. Mereka disambut hangat oleh tim manajemen pabrik, menciptakan suasana yang ramah dan penuh antusiasme.
“Manfaatkan kunjungan kita kali ini sebaik mungkin. Tanyakan apa yang kalian ingin ketahui, karena ilmu kewirausahaan yang baik lahir dari pengalaman nyata. Pabrik Sari Roti bisa menjadi wadah kita untuk menyerap pengetahuan tersebut,” ungkap Ibu Mariani Alimuddin dalam sambutannya sebagai Ketua Program Studi Kewirausahaan.
Kegiatan diawali dengan sesi presentasi profil perusahaan yang mengulas sejarah berdirinya PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. sejak 1995 hingga menjadi salah satu produsen roti terbesar di Indonesia.
Mahasiswa dikenalkan dengan ragam produk unggulan seperti roti tawar, roti manis, dan kue kemasan, serta strategi perusahaan dalam menjaga mutu dan keamanan pangan.
Selanjutnya, mahasiswa diajak berkeliling area pabrik untuk menyaksikan langsung proses produksi. Sebelum memasuki kawasan produksi, peserta diberikan arahan mengenai larangan pengambilan foto dan video demi menjaga kerahasiaan dan keamanan perusahaan.
Tur dilakukan secara sistematis, dipandu oleh staf pabrik yang menjelaskan setiap tahapan produksi dengan komunikatif.
Salah satu momen yang paling menarik perhatian peserta adalah saat menyaksikan proses pemanggangan roti. Dari balik kaca pelindung, mahasiswa melihat adonan yang telah melalui proses fermentasi dipanggang dalam oven otomatis berkapasitas besar.
“Proses produksi dilakukan tanpa sentuhan langsung tangan manusia guna menjaga higienitas dan kualitas produk,” jelas Ibu Hijriani Muntu, staf pabrik yang mendampingi tur.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif antara mahasiswa dan tim manajemen. Diskusi ini membuka wawasan mahasiswa terkait strategi bisnis, tantangan produksi, serta inovasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan daya saingnya di pasar.
Sebagai penutup, para mahasiswa menerima bingkisan produk Sari Roti yang diproduksi langsung pada hari itu sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka. Antusiasme peserta pun terasa hingga akhir kegiatan.(*)