Masalah ini terjadi usai Armuzna, tepatnya pada 14 Zulhijah 1446 H.
Layanan konsumsi menjadi bagian penting dalam kenyamanan ibadah jemaah.
BPKH menggandeng 15 dapur lokal untuk memenuhi kebutuhan konsumsi harian.
Namun, gangguan operasional menyebabkan keterlambatan distribusi makanan.
Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono juga menyampaikan permintaan maaf.
“Beberapa dapur alami gangguan yang ganggu distribusi makanan,” kata Sidiq.
Pihaknya menyalurkan makanan pengganti seperti nasi bukhari dan shawarma.
Namun Sidiq mengakui makanan pengganti belum sepenuhnya memenuhi harapan.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas keterlambatan layanan,” pungkasnya.(Media Centre Haji)