TRIBUN-TIMUR.COM - Operasional Bandar Udara Arung Palakka yang terletak di Jalan Bandara, Kelurahan Mappolo Ulaweng, Kecamatan Awangpone, hingga saat ini belum menunjukkan kejelasan.
Padahal sebelumnya, pihak Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Arung Palakka telah menjadwalkan bandara mulai beroperasi pada awal April 2025.
Kepala UPBU Bandara Arung Palakka Bone, Andi Indar Gunawan, saat dikonfirmasi Kamis (12/6/2025), menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah fokus pada proses perluasan bandara.
"Terkait operasional memang menjadi prioritas kami, namun kami masih menunggu keputusan dari Bapak Gubernur (Andi Sudirman Sulaiman)," ujarnya.
Indar mengungkapkan bahwa pihaknya juga sedang menjajaki dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone terkait pembebasan lahan.
Rencana perluasan tersebut, menurutnya, telah mendapat lampu hijau dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
"Kemarin (9/6) saya telah mengikuti rapat di kantor gubernur, dan kami juga sudah melaporkan hal ini kepada Bapak Wakil Bupati (Andi Akmal), terutama terkait dukungan untuk pembebasan lahan," jelasnya.
Ia menambahkan, biaya pembebasan lahan tersebut rencananya akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi melalui mekanisme Bantuan Keuangan Provinsi.
Namun, dukungan dari Pemkab Bone tetap sangat dibutuhkan, terutama dalam proses teknis dan administratif pembebasan.
Rencana pembebasan lahan akan dilakukan ke arah timur bandara dengan penambahan panjang sekitar 1.100 meter dari panjang landasan saat ini yang mencapai 1.400 meter.
Sementara itu, lebar lahan yang akan dibebaskan adalah 45 meter.
"Kalau melihat dari keinginan pihak provinsi, mereka menargetkan agar bandara ini bisa melayani pesawat tipe Boeing. Itu berarti fasilitas bandara harus diperpanjang dan dilengkapi secara menyeluruh," tandasnya.