TRIBUN-TIMUR.COM - Isu reshuffle kabinet muncul lagi.
Isu perombakan kabinet sudah beberapa kali muncul, namun belum pernah terbukti.
Kini pengamat sebut sudah saatnya Presiden Prabowo Subianto evaluasi para menterinya.
Pengamat soroti soal PHK, masalah ekonomi, dan penanganan kemiskinan.
Sudah tujuh bulan pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka berjalan.
Isu resuffle kabinet sudah beberapa kali mencuat.
Baru-baru ini pun isu perombakan kabinet kembali muncul.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai Presiden Prabowo Subianto sudah saatnya melakukan evaluasi terhadap kinerja kabinet.
Menurut Adi, setelah lebih dari tujuh bulan masa pemerintahan berjalan, sejumlah pihak mulai mempertanyakan efektivitas kinerja kabinet Prabowo.
“Sudah tujuh bulan masa pemerintahan. Kalau ada menteri, wakil menteri, atau kepala lembaga yang tidak perform, apa lagi yang ditunggu? Publik tentu berharap segera dievaluasi,” kata Adi dalam siaran persnya, Sabtu (7/6/2026).
Dia menyoroti persoalan akses terhadap lapangan kerja yang masih sulit di berbagai daerah.
Adi juga menyinggung terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam beberapa waktu terakhir sebagai sinyal lemahnya respons pemerintah terhadap kondisi ketenagakerjaan.
“Hal-hal seperti ini yang menurut saya menjadi sangat penting untuk dievaluasi secara serius. Sudah tujuh bulan para menteri di kabinet ini, tetapi progress report-nya tidak terlalu kelihatan. Artinya, ini sudah saatnya harus mulai dievaluasi,” ucapnya.
Kementerian yang mengurusi urusan ketenagakerjaan, menurut Adi, menjadi salah satu sektor yang perlu mendapat perhatian khusus.
Selain itu, kata dia, kementerian yang menangani kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi juga perlu dievaluasi karena belum menunjukkan hasil yang memuaskan.