Dengan bekerja sama dengan pengembang dan kontraktor lokal Australia, ia berharap bisa mengembangkan solusi modular yang dapat direplikasi dan diterapkan untuk penggunaan di luar negeri, sehingga membuka babak baru dalam kerja sama bisnis internasional.
Sebelum penandatanganan, Iwan Sunito dan Rob Colquhoun berkesempatan mengunjungi proyek N20 dan Zhao Dengyu Rapid Build School di Beijing.
Mereka menyambangi ruang pameran CSCI untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang pencapaian pengembangan perusahaan tersebut.
Penandatanganan nota kesepahaman ini dinilai bukan sekadar tonggak sejarah bisnis, tetapi juga sebuah perayaan.
Visi untuk Masa Depan
Setelah presentasi perusahaan oleh CSCI, Iwan Sunito memuji pencapaian China State Construction dalam arsitektur modular.
“Kita harus menemukan cara untuk membuat bangunan lebih aman, lebih berkelanjutan secara ekologis, dan mengurangi pemborosan,” katanya.
Dia menggarisbawahi, bagaimana prioritas ini selaras dengan strategi One Global Capital untuk mendefinisikan ulang pembangunan perumahan, hotel, dan proyek mixed-use di seluruh Australia dan Asia Tenggara.
Iwan Sunito berencana menggunakan teknologi modular dalam pengembangan proyek One Global Capital, yang berada di kawasan bisnis prospektif Macquarie Park, Sydney.
Menurutnya, proyek ini dapat menjembatani kesenjangan dalam menemukan solusi paling ekonomis guna membangun hunian terjangkau yang sangat dibutuhkan di Indonesia.
Proyek ini adalah prototipe dan pembuktian kami.
"Bekerja sama dengan perusahaan konstruksi terbesar di dunia adalah game changer yang tidak pernah saya impikan di masa-masa awal saya menjadi arsitek migran. Saya merasa sangat terhormat untuk menjalani perjalanan ini bersama CSCI dan Prebuilt,” ungkap Iwan.(*)