TRIBUN-TIMUR.COM - Masa pendaftaran calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diperpanjang hingga 23 Juni 2025.
Perpanjangan masa pendaftaran itu dipcu beberapa tokoh luar partai sedang konsolidasi dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Wilayah (DPW).
Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, mengatakan perpanjangan waktu calon ketum untuk memastikan dukungan dari DPD dan DPW.
"Kami memberikan kesempatan pada tokoh besar di luar partai untuk mencari dukungan. Sehingga bisa memastikan dukungan untuk bisa ikut Pemilihan Raya PSI," katanya saat dihubungi, Minggu (1/6/2025).
Andy tidak banyak berkomentar ketika disinggung mengenai peluang Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo berpartisipasi dalam Pemilihan Raya PSI.
Namun perpanjangan waktu pendaftaran untuk memberikan waktu lebih bagi tokoh di luar PSI.
"Kita doakan saja. Itu semoga yang terbaik. Ini (perpanjangan waktu pendaftaran) memang antara lain, memberikan kesempatan tokoh di luar partai," ujarnya.
"Doakan aja semoga aja ada kejutan," tambah Andy.
Selain itu, Andy mengungkapkan, pihaknya memberikan kesempatan kepada kader PSI, tengah melakukan komunikasi serta konsolidasi di DPW dan DPD.
Karena dia tidak memungkiri masih ada DPW dan DPD yang belum menentukan sikap.
"Kami memberikan kesempatan kepada kandidat yang mulai mendekati DPW dan DPD untuk konsulidasi. Kan syaratnya mendapatkan dukungan dari 5 DPW dan 20 DPD. Jadi kami memberikan kesempatan agar mereka konsulidasi," ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi tak menutup kemungkinan ikut mendaftar sebagai calon ketua umum PSI.
Namun ia masih memperhitungkan peluangnya memenangkan pemilihan Ketua Umum PSI.
Jokowi mengaku tidak ingin kalah bersaing di pemilihan Ketum PSI.
"Ya masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut saya kalah," kata Jokowi, Rabu (14/5/2025).