Resmikan 2 Desa Binaan Kluster Perikanan Laut di Makassar dan Pangkep, BSI Salurkan Rp5,2 miliar

Penulis: Rudi Salam
Editor: Sakinah Sudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DESA BSI - Seremonial peluncuran program Desa BSI di Pantai Akkarena Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Selasa (27/5/2025). Desa Barrang Caddi (Makassar) dan Desa Mattaro Adae (Pangkep) dibina dalam pengolahan landak laut.
DESA BSI - Seremonial peluncuran program Desa BSI di Pantai Akkarena Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Selasa (27/5/2025). Desa Barrang Caddi (Makassar) dan Desa Mattaro Adae (Pangkep) dibina dalam pengolahan landak laut.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meresmikan dua Desa Binaan Bangun Sejahtera Indonesia (BSI) kluster perikanan laut di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dua Desa BSI tersebut Desa Barrang Caddi Kecamatan Kepulauan Sangkarrang Kota Makassar dan Desa Mattaro Adae Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep.

Seremonial peresmian Program Desa BSI dipusatkan di Pantai Akkarena Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Selasa (27/5/2025).

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menjelaskan, dua desa ini didampingi BSI, BSI Maslahat dan PT NNS dalam pengolahan landak laut atau bulu babi.

Saat ini, lanjutnya, BSI telah memiliki 23 desa binaan yang tersebar di berbagai wilayah.

“Ini bentuk dukungan BSI terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan serta Asta Cita pemerintah Indonesia,” kata Anton Sukarna.

Anton Sukarna berharap program Desa Binaan BSI bisa membuat pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Desa Binaan BSI telah memberikan manfaat kurang lebih kepada 7.000 masyarakat desa yang tersebar di 14 provinsi.

Anto mengatakan, Desa Barrang Caddi dan Desa Mattaro Adae dipilih sebagai desa binaan karena mempunyai potensi sumber daya perikanan yang cukup melimpah.

Salah satunya landak laut yang nantinya bisa diekspor di Jepang.

Adapun anggaran dana yang disalurkan untuk Desa BSI cluster perikanan laut di Sulsel ini mencapai Rp5,2 miliar.

“Saat ini terdapat 100 kepala keluarga penerima manfaat, jadi mudah-mudahan nanti ini bisa berkelanjutan makanya kita juga gandeng stakeholder,” kata Anto.

Desa binaan BSI pun bisa memproduksi gonad landak laut sebanyak 200 sampai 500 kg per hari.

Dalam menjalankan program tersebut, BSI menekankan aspek keberlanjutan dengan memperhatikan ekosistem lingkungan.

“Kita memonitor agar tidak merusak ekosistem yang ada di sekitar perairan di sini,” tambah Anton.

Halaman
123

Berita Terkini