TRIBUN-TIMUR.COM, MAKKAH - Bagaimana hukumnya menyentuh Kakbah saat putaran tawaf umrah wajib belum sampai 7 putaran. Apakah tawafnya sah?
Demikian di antara salah satu pertanyaan yang diajukan jamaah haji saat bimbingan manasik haji di Sektor 3 Daker Makkah, Rabu (21/5/2024).
Dr KH Abdul Malik Tibe, narasumber manasik menyebut menyentuh Kakbah saat tawaf umrah wajib tidak menyebabkan tawaf tidak sah.
“Namun tetap perlu hati-hati, jangan sampai menyentuh Kakbah karena ingin memindahkan bau wanginya Kakbah ke pakaian kita, sementara saat ihram dilarang memakai wangi-wangian,” kata Malik yang bertugas sebagai petugas haji bidang layanan Bimbingan Ibadah (Bimbad).
Sejumlah jamaah juga mengajukan pertanyaan kepada narasumber manasik, Mustasyar Diny Prof Dr KH Waryono Abdul Ghofur, M.Ag.
Peserta manasik adalah jamaah haji Kloter 39 Embarkasi JKG asal Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Jumlah pesertanya 397 jamaah. Semuanya dari Kabupaten Tanggamus.
“Manasik hari ini luar biasa, banyak uneg-uneg, tadi terjawab semua,” Rohayati Kasim Kemijam, kloter 39 JKG 39 asal Tanggamus Lampung.
Rohayati ke Tanah Suci bersama suaminya Joko Wahyudi.
“Alhamdulillah selama di Makkah memuaskan. Makanan luar biasa, pelayanan luar biasa. Makanan tumpah-tumpah dalam artian kita tidak minta, makanan berdatangan terus. Saya kebetulan mendampingi lansia jadi jarang keluar kamar,” tambah Rohati.
Rohayati mengaku bersyukur, keakraban bersama anggota kloternya terus terjalin tiap hari. Mengingat rombongan kloter terus bersama sampai ke Makkah.
Layanan manasik haji oleh Mustasyar Diny (Konsultan Agama) dan Bimbingan Ibadah disediakan Kementerian Agama RI. Tujuannya membimbing jamaah secara spiritual untuk mendapatkan pahala haji mabrur.
Mustasyar diny dan bimbad diseleksi ketat. Hanya mereka yang berpengalaman dan pernah menunaikan ibadah haji masuk persyaratan.
Mustasyar diny dan bimbid keliling hotel jamaah di Makah di masing-masing sektor. Di sektor 3 Wilayah Syisah Makkah, ada 25 hotel khusus jamaah haji Tanah Air.
“Petugas haji layanan transportasi, konsumsi dan akomodasi melayani jamaah dari segi fasilitas sementara bimbad dan mustasyar dini melayani jamaah secara spiritual. Semuanya punya peran penting,” kata Eko Didi Armadi, Petugas Haji Daerah yang mendampingi jamaah dari Tanggamus ini.(Media Centre Haji/Mansur Amirullah)