Pelayanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia tersedia di tiga wilayah: Makkah, Madinah, dan Bandara Jeddah.
Di Madinah dan Makkah masing-masing satu klinik kesehatan haji.
Bandara Jeddah memiliki pos kesehatan dan ruang observasi khusus.
“Ruang observasi di Jeddah kami sewa setiap tahun,” katanya.
Ruang ini digunakan untuk jemaah dengan penyakit ringan yang menunggu keberangkatan ke Makkah.
Untuk kasus darurat yang butuh penangangan lanjutan langsung dirujuk ke klinik bandara.
Pelayanan kesehatan di Madinah dibuka lebih awal dari kedatangan jemaah.
Tahun ini ada kebijakan baru dari Arab Saudi soal layanan kesehatan haji.
Setiap negara wajib bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan lokal Arab Saudi.
Indonesia bekerja sama dengan Abeer Group dan rumah sakit di Makkah Arab Saudi.
Di Makkah, RS rujukan utama adalah Saudi National Hospital dan RS Al Ahli.
Di Madinah, Indonesia bekerja sama dengan RS Al Hayat.
Semua rujukan kesehatan jemaah ditangani dengan baik oleh rumah sakit mitra.
Saudi National Hospital menerima semua rujukan jemaah Indonesia di Makkah.
Selain itu, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) diperkuat tenaga medis ahli.