Kamaruddin pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus dan berbagai elemen yang telah berkontribusi menyukseskan acara pelantikan tersebut.
"Acara ini bisa terlaksana berkat kerja keras seluruh pengurus dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, izinkan kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuannya," tutupnya.
Sementara itu, Munafri menegaskan penting adanya kolaborasi antara pemerintah kota dan pelaku usaha konstruksi lokal.
Ia menyatakan, pembangunan kota tidak bisa dilakukan pemerintah saja.
Namun harus menjadi kerja bersama yang melibatkan berbagai elemen.
"Pemerintah Kota Makassar butuh kerja sama dalam pembangunan. Ini tidak bisa hanya dilakukan pemerintah. Butuh kolaborasi dengan berbagai elemen," tegasnya.
Sebagai bentuk komitmen, Munafri mengungkapkan bahwa Pemkot Makassar telah menetapkan kebijakan strategis.
Yakni minimal 50 persen belanja proyek akan dialokasikan untuk pengusaha lokal, dan 50 persen sisanya untuk pelaku UMKM.
Ia juga membeberkan bahwa tahun 2025 ini, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar memiliki alokasi anggaran belanja sebesar Rp700 miliar.
Anggaran ini akan difokuskan pada proyek-proyek prioritas, termasuk pembangunan kantor lurah permanen dan rehabilitasi sekolah-sekolah yang sudah puluhan tahun tidak tersentuh renovasi.
"Kami ingin anak-anak kita bersekolah di tempat yang layak. Infrastruktur pendidikan yang baik adalah investasi jangka panjang bagi masa depan Makassar," tambahnya.(*)