Haji 2025

Separuh Jamaah Haji Asal Indonesia Tiba di Madinah, 39 Ribu Sudah di Makkah, 17 Wafat

Penulis: Mansur AM
Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

 BUS SHALAWAT – Layanan bus shalawat untuk jamaah haji Indonesia di Mekkah beroperasi 24 jam.

TRIBUN-TIMUR.COM, MEKAH - Separuh jamaah haji Indonesia telah tiba di Tanah Suci pada Jumat (16/5/2025).

Berdasarkan data Siskohat, hingga pukul 11.30 WAS, tercatat 101.678 jemaah telah tiba.

Angka ini setara dengan 50,01 persen dari total kuota haji reguler 203.320 orang.

Artinya, lebih dari separuh jemaah kini sudah berada di Arab Saudi.

Mereka akan melanjutkan rangkaian ibadah haji dalam beberapa hari ke depan.

Pemindahan jemaah dari Madinah ke Makkah juga terus berlangsung.

Proses ini memasuki hari ketujuh sejak kloter pertama diberangkatkan.

Hingga hari ini, sudah 102 kloter tiba di Makkah.

“Jumlah total jemaah yang telah sampai di Makkah sebanyak 39.673 orang,”kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekah, PPIH Arab Saudi, Ali Machzumi.

Hari ini, enam kloter diberangkatkan dari berbagai embarkasi di Indonesia.

Jumlah jemaah dalam enam kloter itu mencapai 2.291 orang.

Baca juga: Tips Haji: Jangan Panik Jika Terpisah dari Rombongan di Area Masjidil Haram

Baca juga: Batuk dan Demam Saat Haji? Bisa Jadi MERS-CoV, Ini Imbauan Petugas

Dari jumlah tersebut, 458 orang di antaranya adalah jemaah lanjut usia (lansia).

Keberangkatan hari ini ditutup oleh kloter JKS 31 dari embarkasi Pondok Gede.

Kloter ini dijadwalkan berangkat pukul 21.00 waktu Arab Saudi.

Jemaah lansia menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan haji tahun ini.

Dari total 101.678 jemaah yang sudah tiba, 21.930 di antaranya adalah lansia.

Artinya, 21,56 persen jemaah termasuk dalam kategori lanjut usia.

Kondisi cuaca di dua kota suci sangat panas dan cukup ekstrem.

Data dari The Weather Channel menyebut suhu di Makkah mencapai 42 derajat Celsius.

Diperkirakan suhu bisa meningkat hingga 43 derajat di siang hari.

KOTA MEKAH - Jamaah Haji Indonesia tawaf di area Kakbah Masjidil Haram. Kementerian Kesehatan RI mengimbau jamaah menghindari kontak langsung dengan unta menghindari penyebaran virus Mers-Cov. (MEDIA CENTRE HAJI)

Kelembapan udara hanya 11 persen, tergolong sangat kering.

Angin bertiup dari arah barat dengan kecepatan 13 kilometer per jam.

Indeks sinar ultraviolet (UV) berada pada level ekstrem.

Suhu pagi hari dimulai dari 38 derajat Celsius.

Siang hari mencapai 42 derajat dan turun jadi 33 derajat di malam hari.

Dini hari suhu diperkirakan menyentuh angka 30 derajat Celsius.

Suhu di Madinah tak jauh berbeda dari Makkah.

Siang hari mencapai 41 derajat dengan kelembapan hanya 10 persen.

Angin di Madinah lebih kencang, mencapai 26 kilometer per jam.

Indeks UV juga masuk kategori ekstrem di kota Nabi itu.

Suhu pagi di Madinah 33 derajat, naik jadi 41 derajat di siang hari.

Malam hari suhu turun ke 32 derajat hingga dini hari.

Kondisi cuaca ekstrem ini menjadi tantangan besar bagi para jemaah.

Lansia paling rentan terhadap suhu tinggi dan dehidrasi.

Petugas haji terus mengimbau jemaah agar menjaga kesehatan dan tetap terhidrasi.

Jemaah diminta menghindari paparan sinar matahari langsung.

Petugas juga mengimbau agar jemaah banyak beristirahat di tempat ber-AC.

Kesadaran manajemen energi tubuh menjadi sangat penting.

Cuaca panas dapat mempercepat kelelahan dan gangguan kesehatan lainnya.

Sementara itu, kabar duka datang dari Tanah Suci.

Sebanyak 17 jemaah haji Indonesia dilaporkan wafat hingga Jumat (16/5).

Terdiri dari 11 jemaah laki-laki dan 6 perempuan.

Mayoritas memiliki riwayat penyakit kronis dan merupakan lansia.

Gelombang kedatangan jemaah akan terus berlanjut beberapa hari ke depan.

Fokus saat ini memastikan proses pemindahan ke Makkah berjalan lancar.

Tahapan puncak ibadah haji akan dimulai beberapa pekan mendatang.(*)

Berita Terkini