TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Wakil Gubernur Maluku Utara (Malut), Sarbin Sehe, meminta seluruh petugas haji saling tolong-menolong selama berada di tanah suci Mekkah Al Mukaromah, Arab Saudi.
Imbauan itu disampaikan Sarbin saat melepas 393 jamaah haji Malut Kloter 15, di Aula Mina Asrama Haji Embarkasi Makassar, Minggu (11/5/2025) pagi.
Kepada petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar yang membersamai jamaah Kloter 15 ini, Sarbin menekankan pentingnya pelayanan prima.
“Saudara-saudara hari ini ditugaskan sambil beribadah. Tugas diutamakan dari ibadah. Bantu jamaah dulu baru beribadah. Kalau Anda sedang salat lalu ada jamaah jatuh, batalkan salat dan bantu jamaah tersebut,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa ketua regu dan rombongan adalah jamaah yang beribadah sambil bertugas, sehingga tanggung jawab pelayanan harus dijalankan sebaik-baiknya.
“Tolong laksanakan tugas dengan baik agar pahalanya mengalir terus. Jaga kekompakan dan persaudaraan. Kita semua bersaudara. Jaga nama baik Embarkasi Makassar, nama baik Maluku Utara, dan nama baik Indonesia,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua PPIH Embarkasi Makassar, Ali Yafid, melaporkan bahwa hingga pemberangkatan kloter 14, total 5.494 jamaah telah diberangkatkan dari total 15.856 jamaah yang akan berangkat melalui Embarkasi Makassar.
“Pada Kloter 15 ini ada 393 jamaah, tiga di antaranya dalam perawatan dan telah digantikan oleh jamaah cadangan,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, meski pemerintah pusat sedang menerapkan kebijakan efisiensi anggaran, Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) tetap memberikan uang saku senilai Rp 1 juta kepada setiap jamaah hajinya.
Berdasarkan data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar, tahun ini Maluku Utara mendapat kuota sebanyak 1.076 jamaah haji yang diberangkatkan dalam tiga kloter.
Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, menyampaikan pemberian uang saku ini merupakan program yang sudah berlangsung lama di Malut.
Ia menjelaskan bantuan ini adalah biaya akomodasi bagi jamaah haji Malut yang transit dari Bandara Ternate menuju Embarkasi Makassar.
“Disebut sebagai biaya akomodasi embarkasi-embarkasi yang transit dari Bandara Ternate menuju Embarkasi Makassar. Itu semua murni dibiayai oleh pemerintah daerah, baik kota maupun kabupaten,” tuturnya.
Sarbin merinci pembagian pembiayaan akomodasi dilakukan antara pemerintah kabupaten/kota sebesar 60 persen sedangkan Pemprov Malut 40 persen.
Selain itu, lanjut Sarbin, para Wali kota dan Bupati di Malut juga memberikan bantuan berupa infaq kepada jamaah haji.
“Termasuk pemerintah provinsi melalui Ibu Gubernur memberikan uang saku kepada jamaah senilai Rp 1 juta,” ucapnya.(*)