Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Luwu

Dua Jam Jalan Poros Makassar - Palopo Lumpuh Akibat Bajir di Desa Rantebelu Luwu

Kasat Lantas Polres Luwu, AKP Sarifuddin mengatakan, banjir terjadi akibat hujan deras yang menyebabkan air sungai meluap.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / SAUKI
BANJIR LUWU - Kasat Lantas Polres Luwu, AKP Sarifuddin mengatur lalu lintas kendaraan di Jalan Poros Makassar-Palopo di Desa Rantebelu, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan sempat lumpuh selama dua jam akibat banjir pada Sabtu (10/5/2025) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Jalan Poros Makassar - Palopo di Desa Rantebelu, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sempat lumpuh selama dua jam akibat banjir, Sabtu (10/5/2025) sore.

Kasat Lantas Polres Luwu, AKP Sarifuddin mengatakan, banjir terjadi akibat hujan deras yang menyebabkan air sungai meluap.

Air meluber ke jalan setelah tumpukan sampah menyumbat aliran di bawah Jembatan Keppe, Desa Rantebelu.

"Ketinggian air tadi mencapai di atas lutut orang dewasa. Akibatnya, kendaraan tidak bisa melintas mulai sekitar pukul 15.00 Wita," ujar AKP Sarifuddin saat ditemui di lokasi.

Selama dua jam, kendaraan roda dua dan sebagian roda empat tidak dapat melintas.

Baca juga: BREAKING NEWS: 150 Rumah Terendam Banjir di Larompong Luwu

Akibatnya, kendaraan mengular hingga kurang lebih 2 kilometer.

Kendaraan besar seperti bus masih bisa melewati lokasi banjir dengan sistem buka-tutup arus lalu lintas.

"Kami menerapkan sistem buka tutup. Untuk pengaturan lalu lintas, kami kerahkan satu peleton gabungan dari Lantas, Sabhara, dan Polsek, total sekitar 30 personel," bebernya.

Pantauan di lapangan sekitar pukul 18.30 Wita menunjukkan kondisi lalu lintas mulai normal.

Kendaraan roda dua dan roda empat sudah bisa melintas dengan lancar.

Kepala BPBD Luwu, Andi Baso Tenriesa menyebut, banjir terjadi sekitar pukul 15.36 Wita dan merendam ratusan rumah warga serta sejumlah fasilitas umum.

"Banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah hulu sungai sejak pukul 12.30 Wita. Akibatnya, debit air meningkat dan menyebabkan luapan di beberapa sungai di Kecamatan Larompong," jelasnya.

Kata Andi Baso, banjir tercatat merendam tiga wilayah, yakni Kelurahan Larompong Lingkungan Cappie, Desa Riwang, dan Desa Rantebelu.

Tinggi air dilaporkan bervariasi antara 30 hingga 100 sentimeter.

"Data sementara dari BPBD Luwu menunjukkan, di Kelurahan Larompong sekitar 35 unit rumah terdampak, sedangkan di Desa Riwang terdapat sekitar 55 rumah terendam," beber Andi Baso.

Sementara di Desa Rantebelu menjadi yang paling parah dengan sekitar 100 rumah terendam, termasuk akses jalan provinsi dan dua unit fasilitas pendidikan.

"Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa. Namun, banjir masih merendam pemukiman, jalan, dan fasilitas pendidikan. Hujan ringan hingga sedang juga masih turun di beberapa wilayah," akunya.

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved