Beberapa titik yang sudah dialokasikan anggaran di antarnya, Rp5 miliar untuk poros Kantisan.
Kemudian Rp3 miliar untuk akses ke Tanete Bulu dan Rp15-20 miliar untuk pengembangan jalan poros Tompo Balang.
“Total yang tersedia baru sekitar Rp30 miliar, sementara kebutuhan riil kita bisa jauh lebih besar dari itu"
"Kita masih terus berupaya mencari solusi dan sumber pembiayaan agar akses ke wilayah-wilayah ini bisa segera terbuka,” tutupnya.
Akses jalan yang terbatas ini membuat masyarakat setempat kesulitan untuk menjangkau sejumlah fasilitas kesehatan.
Bahkan ada beberapa kasus dimana warga terpaksa ditandu menggunakan sarung melintasi jalan rusak untuk menjangkau fasilitas kesehatan.