Ia melanjutkan, bermain tiga pertandingan dengan perjalanan jauh harus ditempuh tidak bisa sekali diterima. Baginya ini perlakuan yang tidak menghargai.
Padahal PSM Makassar adalah klub yang mengangkat rangking Indonesia dengan memberikan poin yang banyak musim lalu.
Namun, untuk meminta perubahan jadwal pertandingan pun tak diakomodir.
Sekarang, justru rangking Indonesia berada di bawah dari Kamboja.
“Ini adalah perlakuan mereka kepada kita, lihat siapa musim lalu memberikan poin lebih banyak ke sepak bola Indonesia. Ini sebuah perlakuan tidak menghargai,” ujarnya.
Bernardo Tavares pun mewanti-wanti tak ada kabar miring jika nantinya PSM Makassar kalah dengan skor 7-0 atau 8-0 dari PSS Sleman.
Sebab, pemain pastinya kelelahan dengan perjalanan panjang dan pertandingan padat.
“Kalau tanggal 3 dengan situasi perjalanan kita lalui kalah, biar 7-0, 8-0, mereka akan memberitakan PSM Makassar membantu PSS Sleman. Namun, dia tidak tahu apa yang mereka putuskan berakibat pada kondisi kita,” tandasnya.
Perlu Rotasi
PSM Makassar akan menjalani pertandingan yang menguras tenaga.
Dalam kurun waktu sembilan hari, PSM Makassar harus memainkan tiga pertandingan di dua kompetisi berbeda.
PSM Makassar melakoni pekan 30 Liga 1 melawan Bali United di Stadion BJ Habibie, Parepare, Jumat (25/4/2025) pukul 20.00 Wita.
Lalu terbang ke Hanoi, Vietnam untuk menantang Cong An Hanoi (CAHN) FC di leg kedua semifinal ASEAN Club Championship (ACC) 2024/2025.
Duel partai hidup mati kedua tim akan berlangsung di Stadion Hang Day, Rabu (30/4/2025).
Tiga hari berselang, Pasukan Ramang harus melawan PSS Sleman pada pekan 31 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (3/5/2025).