TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Emansipasi adalah bukti perjuangan hak perempuan dan kesetaraan gender.
Gerakan ini, yang dipelopori oleh RA Kartini, menjadi tonggak pergerakan perempuan untuk terlibat dalam berbagai sektor.
Legislator DPRD Kota Makassar, Budi Hastuti, menilai emansipasi perempuan mendorong mereka untuk berkarya dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Dengan kepercayaan diri, perempuan mampu melihat peluang di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, sosial, politik, pemerintahan, hingga pendidikan.
"Esensi Hari Kartini lebih pada penekanan emansipasi perempuan, yaitu bagaimana perempuan melalui emansipasi bisa berkarya dan berbuat lebih untuk memajukan bangsa," ujar Budi Hastuti, Minggu (20/4/2025).
Legislator Gerindra Makassar ini menilai kemajuan perempuan di Kota Makassar sudah mulai terlihat, dengan keterlibatannya di berbagai bidang.
Namun, Budi Hastuti berpendapat bahwa kemajuan dan pemberdayaan perempuan harus sampai pada masyarakat bawah.
"Masih ada beberapa situasi di mana perempuan dianggap sebelah mata dan terpinggirkan. Apalagi di kota metropolitan seperti Makassar, persaingannya sangat ketat. Jika mereka tidak punya dorongan dan motivasi, akan sulit untuk keluar dari kesenjangan," tambahnya.
Menurut Budi, perempuan harus memiliki role model yang dapat membangkitkan semangat dan memberi inspirasi untuk bersaing.
"Emansipasi bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti belajar mandiri dan tidak bergantung pada orang lain," jelasnya.
Sebagai salah satu perwakilan perempuan di parlemen, Budi Hastuti menegaskan bahwa memperjuangkan hak perempuan adalah bagian dari tugasnya.
Ia juga menyampaikan pentingnya mengawal kasus kekerasan terhadap perempuan di Kota Makassar.
"Angka kekerasan terhadap perempuan di Makassar masih cukup tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama dari semua pihak untuk memberikan sosialisasi dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan," tutupnya. (*)