TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sebanyak 10 pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mulai mengikuti seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) untuk posisi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar.

Mereka yang mengikuti seleksi adalah Irwan Bangsawan (Asisten III), Andi Zulkifli Nanda (Kepala Bappeda), Achmad Hendra Hakamuddin (Kepala BPBD), Akhmad Namsum (Kepala BKPSDMD), Dahyal (Sekretaris DPRD), Irwan Rusfiady Adnan (Pj Sekda Makassar), Muhammad Fadli (Sekretaris Dinas Kebudayaan), Muhammad Mario Said (Staf Ahli Bidang II), dan Zainal Ibrahim (Kepala Dinas Perhubungan).

Sebanyak 10 pejabat terbaik ini akan unjuk kemampuan dalam seleksi yang dipusatkan di Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen (P2SKM) Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Jl Raya Baruga Antang, Kamis (17/4/2025).

Pantauan Tribun Timur, para peserta hadir sejak pukul 07.30 Wita.

Mereka tampil rapi mengenakan batik lengan panjang dan celana kain hitam.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, hadir langsung memberikan pengarahan saat pembukaan seleksi.

Seleksi akan berlangsung selama tiga hari, mulai 17 hingga 19 April 2025. 

Peserta akan menjalani sejumlah tahapan mulai dari penulisan makalah hingga asesmen potensi dan kompetensi.

Kepala P2SKM LAN RI Makassar, Muhammad Aswad, menyampaikan bahwa dari 10 peserta, dua di antaranya sudah pernah mengikuti asesmen sebelumnya, yaitu Andi Bukti Djufrie dan Irwan Bangsawan.

"Ada dua orang yang sudah pernah mengikuti asesmen sehingga dianggap memenuhi syarat," ujarnya saat memberikan sambutan.

Muhammad Aswad menegaskan, seleksi ini fokus pada kompetensi manajerial para peserta.

"Ada delapan dimensi pada kompetensi manajerial dan satu dimensi pada kompetensi kultural yang akan dinilai," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa yang dinilai bukan hanya kompetensi tertulis, tetapi juga rekam jejak, kemampuan kognitif, dan aspek lainnya.

"Akan ada empat simulasi. Semua akan berlangsung selama tiga hari. Kami harap peserta mempersiapkan diri dan menyelesaikan semua proses yang ada," sambungnya. (*)