TRIBUN-TIMUR.COM – Perayaan Paskah 2025 tinggal empat hari lagi. Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mengangkat tema "Damai Sejahtera Kristus di Tengah Keluarga" sebagai refleksi utama dalam perayaan tahun ini.
Ketua PGI Wilayah Sulselbar, Pendeta Adrie Massie, menjelaskan bahwa tema tersebut dipilih karena melihat banyaknya persoalan yang terjadi dalam lingkungan keluarga belakangan ini.
"Harapannya, Paskah kali ini bisa melahirkan damai sejahtera, khususnya dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat," ujar Pendeta Adrie saat ditemui di Gedung PGI Sulselbar, Rabu (16/4/2025).
Menurutnya, keluarga merupakan fondasi utama dalam membentuk kehidupan sosial dan bangsa.
"Kalau kita ingin bangsa atau masyarakat ini baik, itu harus dimulai dari keluarga. Jika keluarga mengalami banyak persoalan, maka akan berdampak pada kehidupan bermasyarakat," tambahnya.
Pendeta Adrie juga menegaskan pentingnya Paskah sebagai momentum untuk memperteguh iman umat Kristiani.
“Saya selalu bilang, semua orang bisa lahir, tetapi yang bangkit hanya Yesus. Dan kebangkitan itu adalah sumber pengharapan kita,” tegasnya.
Lomba Kreatif Warnai Perayaan Paskah Jemaat Dadi
Dalam rangka menyemarakkan perayaan Paskah, Gereja Toraja Jemaat Dadi di Jl Rappocini Raya Lorong 5D No 7A, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, menggelar berbagai lomba untuk seluruh lapisan jemaat.
Pendeta Petrus Palanda menjelaskan bahwa lomba akan dibagi berdasarkan kelompok usia dan kategori jemaat.
“Untuk bapak-bapak akan ada lomba domino dan memasak nasi goreng paskah,” ujarnya, Senin (14/4/2025).
Sementara itu, jemaat perempuan akan mengikuti lomba pesan berantai dan merangkai bunga.
Untuk pemuda dan anak-anak, kegiatan yang disiapkan juga tak kalah menarik.
“Ada lomba Playstation, sepak bola dengan kostum daster, dan berbagai lomba untuk anak-anak sekolah Minggu sesuai kelompok umur,” jelasnya.
Ia mengatakan, seluruh rangkaian kegiatan bertujuan untuk mempererat hubungan antarjemaat serta memperdalam makna iman.
“Lewat kegiatan ini diharapkan terbentuk interaksi persaudaraan yang lebih kuat, sekaligus memaknai kemenangan Kristus atas kematian,” pungkas Pendeta Petrus.