Opini

Bapak Ndak Sekolah?

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arief Wicaksono, Akademisi dan Pemerhati Kota

Secara umum, literasi adalah sebuah proses peningkatan kemampuan seseorang untuk memahami, menginterpretasi, dan informasi yang terkait dengan isu tertentu, misalnya isu tentang bahaya merokok.

Setelah menyadari bahaya rokok, seseorang kemudian mempelajari lebih lanjut tentang kandungan rokok, dampak kesehatan, dan cara berhenti merokok. Isu yang lain misalnya tentang pentingnya olah raga.

Setelah menyadari bahwa banyak manfaat kesehatan dengan berolah raga, seseorang akan mempelajari lebih jauh tentang apa itu olah raga, kegiatan apa saja yang bisa dikategorikan sebagai olah raga, bagaimana olah raga yang dan sesuai dengan tingkatan usia, dan bagaimana cara melakukan olah raga yang baik dan sesuai. 

Dengan kata lain, literasi bisa diperoleh melalui aktivitas "bersekolah" seperti  membaca, belajar, atau melakukan pengalaman praktis.

Demikian pula dengan sikap disiplin dan pelanggaran lalu lintas. Jika kita menyadari tentang bahayanya melanggar rambu lalu lintas, secara intutif kita akan mencari tahu lebih lanjut tentang konsekuensi pelanggaran tersebut, bagaimana kita bisa menghindari kecelakaan lalu lintas yang tidak hanya berakibat fatal kepada diri kita, tetapi juga membahayakan pengguna jalan yang lain.

Baca juga: Appi Tuai Pujian Setelah Tegur Langsung Pengendara yang Lawan Arus

Dalam konteks itu, Pak Appi sudah melakukan tindakan yang benar sebagai Walikota. Beliau ingin secara tegas menegakkan peraturan, sekaligus berusaha ‐-menjaga keselamatan setiap warganya.

Akan tetapi semua itu belum cukup.

Contoh diatas tentang literasi bahaya merokok dan literasi pentingnya olah raga bagi kesehatan, kiranya dapat membawa kita kepada sebuah kesimpulan lain.

Ternyata dibutuhkan kesadaran (awareness) sebelum membangun literasi.

Tanpa awareness, orang tidak akan tergerak untuk mencari pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam. Literasi yang kemudian membangun kemampuan seseorang untuk memahami dan bahkan berinteraksi dengan isu tersebut secara lebih efektif. Persoalannya, darimana datangnya awareness? Dimana publik bisa mendapatkan kesadaran tentang bahaya melakukan pelanggaran lalu lintas?

Baca juga: Petugas Dishub Jaga Pelanggar Lalu Lintas di Jl Dr Leimena Pasca Munafri Arifuddin Turun Tangan

Pentingnya Public Awareness

Setelah kekesalan Pak Walikota yang viral itu, kita bisa melihat bagaimana dinas atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, langsung tunggang langgang turun lapangan untuk membantu meperbaiki keadaan macet akibat pelanggaran lalu lintas oleh pengguna jalan disana.

Singkat kata, lalu lintas kembali normal pasca ditangani oleh pihak yang berwenang. 

Namun tidak sampai sehari, sorenya sebuah akun media sosial Instagram @makassarpoints  melaporkan keadaan secara live sepeninggal pihak yang berwenang.

Terlihat dalam video live tersebut, masih saja para pengguna jalan di Jl J Leimena melakukan aksi melawan arah yang didominasi oleh pesepeda motor yang menyeberang dari Jl Inspeksi PAM melalui jembatan yang terletak di depan sebuah kompleks perumahan. 

Halaman
123

Berita Terkini