Opini

‘Belum Makan Opor Bu’, Potret Pengorbanan Jurnalis di Hari Raya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

OPINI TRIBUN TIMUR - Adekamwa Humas Pusjar SKMP LAN penulis opini soal di balik berita Idul Fitri, ada pengorbanan besar dari jurnalis yang rela meninggalkan keluarga demi menjaga kebenaran informasi.

Di balik layar pemberitaan Idul Fitri, tersimpan kisah-kisah emosional yang jarang terungkap. 

Rasa bersalah menghantui para jurnalis yang harus meninggalkan keluarga di hari yang suci. 

Kekhawatiran akan orang tua yang merindukan kehadiran anak, atau anak-anak yang menanti pelukan ayah dan ibu, menjadi beban psikologis tersendiri.

Namun, profesionalisme mengalahkan segalanya.

Mereka tetap teguh menjalankan tugas, menyajikan informasi terkini, bahkan dari lokasi-lokasi yang jauh dari rumah. 

Cerita singkat tentang jurnalis yang menahan rindu atau yang harus menunda tradisi keluarga, adalah bukti nyata dari pengorbanan ini.

Kondisi kerja jurnalis saat hari raya Idul Fitri seringkali jauh dari kata ideal. 

Jam kerja yang tak mengenal waktu, tekanan untuk mengejar deadline di tengah suasana liburan, dan risiko saat meliput di lapangan, menjadi bagian dari keseharian mereka. Tak jarang, apresiasi yang mereka terima tidak sebanding dengan dedikasi yang diberikan.

Fasilitas yang minim, dukungan yang kurang, dan terkadang kurangnya pemahaman dari masyarakat, menambah beban para jurnalis. 

Namun, di tengah keterbatasan itu, mereka tetap berkomitmen untuk menyajikan informasi yang akurat dan berimbang.

Informasi yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan untuk menghindari kesimpangsiuran berita, terutama di era media sosial yang rentan terhadap hoaks. 

Kehadiran jurnalis di lapangan membantu masyarakat mendapatkan informasi yang terverifikasi, sehingga mereka dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang dan damai.

Informasi yang diberikan pun harus terhindar dari bias dan kepentingan tertentu. Mereka menjadi garda terdepan dalam menjaga kebenaran di tengah arus informasi. 

Pengorbanan para jurnalis ini mencerminkan nilai-nilai profesionalisme yang tinggi, seperti integritas, tanggung jawab, dan dedikasi. Di tengah godaan untuk menikmati liburan bersama keluarga, mereka tetap memilih untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.

Profesionalisme ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap media.

Halaman
123

Berita Terkini