PSM

23 Tahun PSM Makassar Berlaga Lagi di Sulsel di Ajang Internasional, IAS: Harus Berprestasi

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MARKAS PSM - Striker PSM Makassar, Balotelli saat dihentikan pemain Persebaya Surabaya di Stadion BJ Habibie, Parepare, Jumat (7/3/2025) malam. Stadion BJ Habibie akan digunakan PSM Makassar di semifinal ASEAN Club Championship.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – PSM Makassar akhirnya bisa pulang ke Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk menjamu tamunya di kancah internasional.

Namun, bukan lagi di Stadion Mattoanging, Makassar seperti 2001 silam.

Kala itu PSM Makassar menjadi tuan rumah semifinal AFC Zona Asia Timur.

Waktu itu Stadion Mattoangin menyambut tim besar Shandong Luneng dari China, Jubilo Iwata dari Jepang, serta Suwon Bluewings Korea Selatan.

Kini, PSM Makassar harus bergeser 160 kilometer dari Kota Makassar, tepatnya di Kota Parepare.

Stadion BJ Habibie, Parepare akan menjadi saksi perjuangan PSM Makassar di ASEAN Club Championship (ACC) 2024/2025.

PSM Makassar menjamu wakil Vietnam Cong An Ha Noi (CANH) FC di leg pertama semifinal ACC pada Rabu (2/4/2025) pukul 20.30 Wita

Mantan Manajer dan manta  Ketua Umum PSM Makassar, Ilham Arief Sirajuddin bersyukur Juku Eja bisa menggelar semifinal ACC digelar di Parepare.

"Bersyukur ada kesempatan," katanya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Selasa (18/3/2025).

Ia menyebut, Stadion BJ Habibie pasca direnovasi  sudah memenuhi standar.

Berbeda ketika di zamannya dulu saat Stadion Mattoanging ditunjuk sebagai tuan rumah Zona Asia Timur.

Lapangan Stadion Mattoanging harus dibenahi dalam waktu yang terbatas.

Dengan keterbatasan lapangan saja bisa sukses, apalagi dengan lapangan yang bagus," ucap Wali Kota Makassar periode 2004-2014 ini.

Ia berharap, PSM Makassar bisa berbicara banyak di turnamen antarklub Asia Tenggara musim ini.

Apalagi, lawan dihadapi berbeda dibandingkan 2001 silam. Lawan PSM Makassar kala dihuni pemain Timnas Jepang, Korea Selatan dan China.

Halaman
12

Berita Terkini