Muswil PAN Sulsel

Ashabul Kahfi Tunjuk Irfan AB Sebagai Ketua Panitia Muswil PAN Sulsel

Penulis: Erlan Saputra
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MUSWIL PAN SULSEL - Ketua PAN Sulsel Ashabul Kahfi (kanan) memimpin rapat pembentukan kepanitiaan di Kantor DPW PAN Sulsel, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Minggu (9/3/2025). Ashabul Kahfi menunjuk Irfan AB (kiri) sebagai Ketua Panitia Muswil PAN Sulsel.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi, menunjuk Andi Muhammad Irfan AB sebagai Ketua Panitia Musyawarah Wilayah (Muswil) VI PAN Sulsel.

Penunjukan ini dilakukan dalam rapat konsolidasi internal DPW PAN Sulsel yang digelar di Kantor DPW PAN Sulsel, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Minggu (9/3/2025).

Ashabul Kahfi mengatakan pembentukan kepanitiaan ini merupakan bagian dari instruksi DPP PAN untuk segera mempersiapkan Muswil.

Tak hanya itu, PAN di bawah komando Zulkifli Hasan (Zulhas) juga menginstruksikan 24 DPD kabupaten/kota di Sulsel untuk menggelar Musda secara serentak.

Menurut Ashabul Kahfi, Muswil ini merupakan momentum penting bagi PAN Sulsel. "Karena itu, kami mempercayakan Irfan AB sebagai Ketua Panitia untuk memastikan acara berjalan sukses dan sesuai dengan arahan DPP," ujar Ashabul Kahfi.

Dalam rapat tersebut juga dibahas mekanisme pendaftaran bakal calon formatur DPW dan DPD PAN. Pendaftaran calon ketua DPW dan DPD akan dibuka mulai 9 hingga 17 Maret 2025.

Terpisah, Irfan AB mengaku siap menjalankan amanah sebagai Ketua Panitia. 

Anggota DPRD Sulsel ini segera membentuk tim kerja yang akan bertugas mengawal dan memastikan jalannya Muswil berjalan lancar dan sukses.

"Langkah awal yang akan kami lakukan adalah menyusun kepanitiaan serta menyiapkan segala kebutuhan teknis acara. Kami juga menunggu arahan lebih lanjut dari DPP terkait waktu dan tempat pelaksanaan," kata Irfan AB.

Muswil kali ini dinilai krusial karena akan menentukan arah kepemimpinan PAN Sulsel ke depan.

Empat Periode Ashabul Kahfi Telah Nakhodai PAN Sulsel

Anggota DPR RI itu dianggap masih kuat melanjutkan kepemimpinannya. 

Sejatinya, Kahfi sudah 20 tahun menakhodai partai berlambang matahari terbit di tingkat provinsi. Kahfi pertama kali menjadi ketua PAN pada 2005.

Terpilihnya Ashabul Kahfi terjadi setahun setelah ia terpilih sebagai anggota DPRD Sulsel. Kini, Ashabul Kahfi ancang-ancang maju untuk periode lima. 

Namun, potensi munculnya kader muda tak bisa diabaikan.

Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Usman Lonta, mengungkapkan, persaingan dalam Muswil nanti akan sangat bergantung pada kriteria calon yang diusung.

"Kami di PAN tidak kekurangan kader potensial. Ada kader muda, kader lama, jadi stok kader banyak. Kita tidak kekurangan kader potensial," ujar Usman Lonta.

Ia menekankan, calon ketua harus memiliki kapasitas yang mumpuni dan diterima oleh semua pihak, baik di internal DPW maupun oleh DPP PAN. 

Usman menyebutkan beberapa aspek penting yang harus dimiliki calon Ketua DPW PAN Sulsel.

Pertama, dukungan kuat dari DPD PAN kabupaten/kota. Menurutnya, pemilik suara sah dalam Muswil tetap berada di tangan DPD PAN kabupaten/kota. 

Artinya, kader yang ingin maju harus bisa mengamankan dukungan mayoritas pemilik suara.

Kedua, Restu dari Ketua Umum DPP PAN, Ashabul Kahfi. Ia mengakui bahwa dalam beberapa Muswil terakhir, keputusan akhir lebih banyak berada di tangan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) dan pengurus pusat. "Bahkan, dalam dua Muswil sebelumnya, pola pemilihannya langsung ditentukan oleh DPP PAN," tambahnya.

Ketiga, kemampuan konsolidasi dan soliditas partai. Calon Ketua DPW PAN harus punya komitmen dan mampu menjaga kekompakan partai di Sulsel, terutama setelah perolehan kursi PAN di DPRD Sulsel merosot dalam Pemilu 2024. 

Pada Pemilu Legislatif 2024, PAN hanya berhasil meraih 4 kursi di DPRD Sulsel, sementara pada Pemilu 2019 lalu, PAN mengamankan 7 kursi. Kali ini, partai berlambang matahari terbit itu tidak memenuhi ambang batas untuk membentuk satu fraksi.

Keempat, regenerasi vs status quo. Ketika ditanya soal kemungkinan kader muda mengambil alih kepemimpinan dari Ashabul Kahfi, Usman menyatakan bahwa hal itu tergantung dinamika di internal partai. 

Baginya, regenerasi itu penting, tetapi harus ada figur yang benar-benar siap dan memiliki dukungan.

"Tergantung dari pemilik suara dalam hal ini DPD Kabupaten/Kota," kata Usman Lonta.

Ashabul Kahfi Masih Kuat

Meski telah 20 tahun memimpin PAN Sulsel, Ashabul Kahfi tetap menjadi kandidat terkuat. 

Alasannya, Ashabul Kahfi memiliki pengalaman politik yang panjang dan hubungan baik dengan DPP PAN. Sehingga peluangnya untuk kembali menjabat masih terbuka lebar.

Namun, beberapa nama dari kalangan muda mulai disebut-sebut sebagai penantang potensial, termasuk dari ketua-ketua DPD yang memiliki rekam jejak kuat. 

Misalnya, dua kader yang sukses memenangkan Pilkada Serentak 2024, Husniah Talenrang, yang menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Bupati Gowa, dan Chaidir Syam, Ketua PAN Maros yang kembali terpilih sebagai Bupati Maros untuk periode kedua.

Usman Lonta mengungkapkan, siapa pun yang nantinya akan memimpin, yang terpenting adalah membawa PAN Sulsel ke arah yang lebih baik dan siap menghadapi tantangan politik ke depan.(*)

 

Berita Terkini