Adakah kesan berbeda?
Tentu ada perbedaan. Di legislatif, peran kami lebih luas dalam fungsi legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Sementara sebagai pemimpin daerah, tanggung jawabnya lebih detail karena menyangkut keputusan dan kebijakan yang langsung dirasakan masyarakat setiap hari. Jika dulu saya berfokus pada pengawasan dan perencanaan, sekarang saya harus memastikan implementasi program berjalan dengan baik.
Momen paling berkesan saat ASN?
Asman: Setiap jabatan memiliki tantangan dan pembelajaran tersendiri. Yang paling berkesan bagi saya adalah bagaimana dari waktu ke waktu tanggung jawab semakin besar dan kesiapan kita pun harus meningkat. Saat menjadi sekretaris lurah atau kepala dinas, prinsip dasarnya tetap sama, yaitu melayani masyarakat dengan sebaik mungkin. Namun, ketika berada di tingkat yang lebih tinggi, cakupan kebijakannya menjadi lebih luas dan harus lebih matang dalam pengambilan keputusan.
Motivasi yang bisa Anda bagikan?
Asman: Saya selalu percaya bahwa setiap pekerjaan itu memiliki nilai jika dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Prinsipnya sama, baik sebagai ASN maupun sebagai pemimpin daerah, yang membedakan hanya lingkup dan tantangannya. Yang terpenting adalah bagaimana kita terus meningkatkan kapasitas diri, berkolaborasi dengan berbagai pihak, serta menjaga komunikasi dan koordinasi, baik secara internal maupun eksternal.
Pandangan Anda sinergi birokrat-politikus?
Asman: Birokrasi dan politik itu sebenarnya saling beririsan, terutama dalam pelayanan publik. Saat di birokrasi, saya berfokus pada bagaimana sistem berjalan dengan baik. Sementara dalam politik, pendekatan lebih pada aspirasi masyarakat. Jadi, dengan pengalaman kami bisa saling melengkapi dan memperkuat kebijakan yang kami buat untuk kepentingan masyarakat.
Kunci keberhasilan pemerintahan adalah sinergi antara birokrasi dan politik. Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang kami jalankan berbasis pada kebutuhan nyata masyarakat dan dapat dieksekusi dengan baik. Kami juga ingin membangun koordinasi yang erat, baik dengan pemerintah pusat maupun daerah, serta berbagai elemen masyarakat, agar hasilnya maksimal.
Nasihat khusus dari Mentan Amran?
Asman: Salah satunya adalah menjaga kesehatan, karena ini tugas yang berat dan membutuhkan stamina yang baik. Selain itu, beliau selalu mengingatkan bahwa jabatan itu adalah amanah sekaligus ujian. Artinya, jabatan bukan sekadar kebanggaan, tetapi tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Ini yang selalu saya pegang teguh.
Bagaimana dengan Anda?
Akmal: Saya sudah lama mengenal beliau (Mentan Amran), terutama saat saya di Komisi IV DPR RI selama 10 tahun. Dedikasinya luar biasa dan itu menjadi inspirasi bagi saya. Nasihat yang beliau berikan kepada kami adalah agar selalu fokus dalam melayani masyarakat. Selain itu, beliau juga mengingatkan agar kami selalu bersinergi, baik di pemerintahan daerah maupun dengan pemerintah pusat, agar program yang dijalankan bisa lebih maksimal dan dirasakan langsung oleh masyarakat.
Program 100 hari kerja?
Asman: Dalam 100 hari kerja pertama, kami akan memaksimalkan masa transisi pemerintahan dengan memastikan kesinambungan program yang sudah berjalan. Beberapa prioritas utama kami antara lain adalah infrastruktur, terutama jalan yang menjadi akses utama masyarakat, pendidikan, serta kesehatan. Kami ingin memastikan layanan dasar ini bisa berjalan optimal sejak awal masa kepemimpinan kami.