Padahal alun-alun yang dibangun era Bupati Enrekang Muslimin Bando itu telah menghabiskan anggaran menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebanyak Rp 11,29 Miliar.
Salah satu warga yang juga sebagai mahasiswa Unimen, Josi menyayangkan tidak adanya perawatan terhadap alun-alun tersebut.
"Ini potensi membahayakan pengunjung sewaktu waktu plafonnya bisa roboh menjadi makin parah,"tutur Josi saat dimintai tanggapan Tribun-Timur.com.
"Apalagi alun-alun ini hampir setiap sore digunakan oleh masyarakat seperti ibu-ibu untuk senam, jadi bahaya kalau dibiarkan begitu saja," tambahnya.(*)