Alun-alun Baroko Enrekang Tidak Terawat, Sampah Berserakan Besi Berkarat Hingga Toilet Rusak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ALUN-ALUN BAROKO - Alun-alun Puang Lamba Lako yang berada di Desa Tongko, Kecamatan Baroko, Kabupaten Enrekang nampak banyak sampah berserakan hingga besi penyangga berkarat, Rabu (26/2/2025). Warga sekitar mengatakan jika alun-alun sudah lama tidak terawat sehingga perlu menjadi perhatian pemerintah daerah kabupaten Enrekang.   

TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Alun-alun Kecamatan Baroko, Kabupaten Enrekang, Sulsel tidak terawat.

Berdasarkan pantauan Tribun-Timur.com, Rabu (26/2/2025) nampak banyak sampah berserakan disekitar alun-alun Puang Lamba Lako ini.

Selain itu, besi penyangga Alun-alun ini juga sudah banyak berkarat, mirisnya toilet alun-alun ini pintunya rusak serta kondisinya kotor.

Warga sekitar, Jaman (50) mengatakan alun-alun tersebut sudah lama tidak terawat.

Sehingga menurutnya, seharusnya Pemerintah daerah (Pemda) Enrekang dapat menyediakan petugas untuk melakukan perawatan di alun-alun tersebut.

"Kalau bisa ada ditunjuk satu orang petugas untuk dapat memperhatikan alun-alun ini," ujar Jaman seorang ibu rumah tangga yang tinggal di belakang Alun-alun Baroko.

"Agar bisa dirawat, dijaga dan dibersihkan alun-alun ini,"tambahnya.

Menurutnya, Alun-alun berbeda dari segi fasilitas dibanding dengan Alun-alun yang ada kecamatan lain.

Olehnya itu, ia berharap agar alun-alun tersebut dapat diberi fasilitas tambahan.

"Kalau bisa direnovasi, kemudian dipercantik lagi karena sering digunakan apalagi kalau ada acara 17 Agustus," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Plafon alun-alun Abu Bakar Lambogo ambruk.

Alun-alun yang berada dipusat kota Enrekang itu, tepatnya di Kelurahan Galonta, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, kini nampak tidak terawat.

Pantauan Tribun-Timur.com, Rabu (19/2/2025) sore, beberapa bekas plafon berbahan dasar Gibsun berceceran di lantai alun-alun.

Selain itu, nampak cat dinding di alun-alun tersebut banyak terkelupas, bahkan ada coretan-coretan vandalism di sekitar alun-alun tersebut.

Walau begitu, aktivitas olahraga masyarakat di sekitar alun-alun terpantau ramai.

Padahal alun-alun yang dibangun era Bupati Enrekang Muslimin Bando itu telah menghabiskan anggaran menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebanyak Rp 11,29 Miliar.

Salah satu warga yang juga sebagai mahasiswa Unimen, Josi menyayangkan tidak adanya perawatan terhadap alun-alun tersebut.

"Ini potensi membahayakan pengunjung sewaktu waktu plafonnya bisa roboh menjadi makin parah,"tutur Josi saat dimintai tanggapan Tribun-Timur.com.

"Apalagi alun-alun ini hampir setiap sore digunakan oleh masyarakat seperti ibu-ibu untuk senam, jadi bahaya kalau dibiarkan begitu saja," tambahnya.(*)

 

 

Berita Terkini