Oleh : A Rahman
Ketua PKC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulawesi Selatan periode 2007-2009
TRIBUN-TIMUR.COM - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) telah melewati berbagai zaman beserta tantangan yang ada di dalamnya.
Setiap kader dipersiapkan secara khusus untuk memiliki kemampuan dasar dalam hal ilmu pengetahuan dan kecakapan dalam berbagai hal untuk menjadi motivator dan inspirator dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kemampuan untuk menempatkan diri dan memaksimalkan peran dalam setiap aktifitas yang dilakoni oleh kader menjadikan setiap alumni organisasi ekstra kampus ini dapat eksis dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bekal utama yang didapatkan oleh kader PMII adalah kemampuan untuk merubah setiap potensi yang dimiliki oleh bangsa ini menjadi kekuatan yang menopang kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menjelang Munas VII IKA PMII yang akan digelar pada 21-23 Februari 2025 di Jakarta dengan mengusung tema ‘Aktualisasi Potensi dan Memperkuat Konsolidasi untuk Mewujudkan Kepentingan Nasional’.
IKA PMII telah melaunching rangkaian kegiatan menjelang Munas tersebut.
Perihal ini merupakan bentuk keseriusan Alumni PMII untuk berbenah diri dan meningkatkan kualitas dari internal organisasi demi sukses terwujudnya peran penting dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan Nasional.
Kalau melihat begitu banyaknya jabatan baik nasional maupun regional yang dijabat oleh alumni PMII maka tidak terhitung jumlahnya berikut track record dan prestasi dari kualitas kepemimpinan yang ditunjukkannya.
Akan tetapi tidak bisa dinafikan pula peran strategis yang banyak diperankan oleh para alumni yang sudah menyatu dengan rakyat.
Terutama di pelosok pelosok dimana mereka menjalankan peran sebagai dinamisator dan stabilisator dalam kehidupan berdemokrasi.
Mereka menyatu dengan sendi sendi kekuatan demokrasi lokal yang beraneka ragam mengaktualisasikan intisari nilai nilai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mereka sudah dilatih sedemikian rupa untuk memainkan peran kapan dan dimanapun mereka berada.
Agenda intelektual bangsa ini berada di tangan para aktivis gerakan yang tidak peduli di medan mana pun mereka ditakdirkan beroperasi.
Para aktivis gerakan yang menyatu dengan rakyat hari ini yang menjelaskan posisi dan kedudukan serta kapasitas kedaulatan rakyat dalam demokrasi.
Tidak sedikit dari pemahaman yang berkembang tentang demokrasi dan pemberdayaan potensi lokal berupa kearifan lokal, tradisi, dan budaya diramu untuk menjadi kekuatan yang menopang kokohnya demokrasi diolah oleh para kaum intelektual kampus yang telah menyatu dengan masyarakat.
Para alumni PMII bukan hanya mereka yang menduduki jabatan strategis di negeri ini tapi juga mereka mereka yang memilih menumbuh kembangkan ideologi kebangsaan di berbagai lini kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mereka mendirikan surau, madrasah, pondok pesantren, kelompok tani, LSM dan bahkan tidak sedikit yang memilih menjadi patriot di garda terdepan menyampaikan pesan-pesan agama dan negara menjadi muballigh.
Dan dari sekian banyak posisi strategis yang digeluti para alumni tak satupun yang mengharapkan apresiasi sebagaimana mestinya karena kepentingan besar mereka adalah menjaga bangsa dan negara dengan ilmu dan semangat untuk menegakkan kebenaran.
Kalau segenap masyarakat bangsa sudah bergelut dengan kader dan alumni PMII maka kesadaran dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara akan terwujud dimana mana karena ditanamkan dalam diri dan sanubarinya kesadaran dan rasa tanggung jawab sebagai warga negara.
Alumni PMII sudah sangat siap untuk berbagai medan dan tantangan dalam memperkenalkan dan memaklumkan corak dan ideologi negara kepada masyarakat.
kalau peran ini tidak dilakukan oleh kaum intelektual kampus maka segala apapun yang dilakukan oleh negara akan berhadap-hadapan dengan fitnah ujaran kebencian dan berbagai provokasi yang akan merugikan masyarakat dan negara.
Dengan adanya peran kemasyarakatan yang dilakukan oleh alumni PMII maka agenda intelektual bangsa ini akan menjadi modal besar bagi kokohnya demokrasi.
Diperkuat dengan bergabungnya para insan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia kedalam Ormas dan berbagai organisasi yang sangat diharapkan bisa memberikan pencerahan dan penjelasan dalam berbagai interaksinya dengan masyarakat tentang kedaulatan di berbagai sektor melalui kekuatan demokrasi.
Selamat atas terselenggaranya Munas IKA PMII tahu 2025