TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Politeknik Maritim AMI Makassar (Polimarim) mendapat kunjungan dari tamu istimewa dalam dua hari berturut-turut, dari pejabat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI).
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut (PPSDMPL) saat ini Ahmad Muhdar berkunjung ke Polimarim AMI, Rabu (19/2/2025).
Kemudian di hari berikutnya Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Sesban PSDM) Perhubungan Kemenhub RI Capt. Wisnu Handoko bertandang ke kampus Polimarim AMI Jl Nuri Baru No 1 Makassar, Kamis (20/2/2025).
Ahmad Muhdar memberikan pujian dengan perkembangan Polimarim AMI.
Ia menyebut, kondisinya kini sangat berkembang dan semakin maju.
"Polimarim menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Di saat kampus-kampus pelayaran lainnya masih fokus di program studi kepelautan, Polimarim sudah mengembangkan program studi yang lain," ujarnya.
"Dari dulunya hanya tiga program studi, kini sudah mengelola sembilan program studi dari jenjang diploma tiga hingga diploma empat. Bahkan juga sudah punya prodi magister terapan," tambahnya.
Pria kelahiran Bondowoso, 17 Maret 1967 itu mengapresiasi perkembangan pesat Polimarim.
Hal itu menunjukkan komitmen dari unsur pimpinan, terutama direktur.
Ia berharap dengan keberadaan sejumlah program studi baru, membuat Polimarim berkembang lebih maju.
Lulusan program doktor dari Universitas Trisakti ini mengingatkan untuk tidak lupa menjaga kualitas lulusannya.
"Semoga ke depan semakin berkembang. Dan mampu menjaga kualitas lulusan, baik kepelautan maupun non pelautnya," ujar Ahmad yang memiliki penelitian disertasi Maritime Security Policy for Increasing National Economic Growth in Archipelagic Country ini.
Sementara itu, Capt. Wisnu Handoko dalam kunjungan ke Polimarim AMI sempat meninjau sejumlah fasilitas dan laboratorium di kampus pencetak perwira transportasi laut yang berdiri 23 September 1963 ini.
Senada dengan Ahmad Muhdar, pejabat dari Kementerian Perhubungan Wisnu Handoko mengatakan fasilitas dan laboratorium yang dimiliki Polimarim cukup lengkap dan bagus.
"Setelah melihat dari dekat fasilitas dan laboratorium Polimarim, sudah cukup lengkap sesuai dengan standar yang disyaratkan untuk Pendidikan kepelautan," ujar mantan Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang ini.
"Sekarang yang perlu ditingkatkan terkait sumber daya manusia (SDM) yang menjalankan laboratorium. Diharapkan mampu membuat skenario-skenario pelatihan dan ujian. Jadi tidak hanya punya alat yang canggih, tapi bagaimana bisa bermanfaat untuk calon lulusan," harapnya.
Direktur Polimarim AMI Amrin Pettarani pun menjawab tantangan dari Sesban PSDM Perhubungan, dengan menyebutkan pihaknya juga meningkatkan kompetensi SDM di Polimarim.
Hal itu dilakukan Amrin dengan menugaskan sejumlah dosen untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Ada sekira 10 dosen yang lanjut studi program doktor dan belasan lainnya menempuh pendidikan magister.
"Izin Pak Sesban, kami berkomitmen penuh dalam hal kualitas. Selain fasilitas yang kami lengkapi, untuk SDM juga kami tingkatkan dengan mengirim dosen-dosen menempuh pendidikan doktor," ujar Amrin.
"Tahun ini, ada 10 dosen kami yang menempuh pendidikan S3 atau doktor. Pokoknya kami biaya semua untuk pendidikannya. Karena ini bagian dari komitmen saya sebagai direktur," tambahnya.
Terkait SDM Polimarim, Amrin menargetkan, pada tahun 2030 nanti, jumlah para pendidik atau dosennya bergelar doktor sudah 80 persen.
Lebih lanjut, Amrin mengatakan, tentang lulusan nonpelaut, pihaknya juga bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP) dengan pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
"Selain SDM untuk dosen, Polimarim sekarang ini Pak Sesban, sudah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi untuk membekali lulusan nonpelaut dengan sertifikat kompetensi sebagai pendamping ijazah," ujarnya.
Tugas dan Fungsi PPSDMPL Kemenhub
Diketahui, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut (PPSDMPL) Kementerian Perhubungan memiliki sejumlah tugas utama dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang transportasi laut.
Dikutip dari website BPSDM Kemenhub, dalam menjalankan tugas ini, PPSDMPL berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM pelayaran dengan berbagai tupoksi.
Seperti Pengembangan Kurikulum dan Pelatihan di sektor transportasi laut.
Yakni menetapkan kurikulum, silabus, dan pedoman pendidikan serta pelatihan untuk memastikan kompetensi SDM sesuai dengan standar nasional dan internasional.
Tugas Sertifikasi dan Akreditasi, yakni melaksanakan sertifikasi profesi dan akreditasi lembaga pendidikan serta pelatihan guna menjamin kualitas dan kompetensi tenaga kerja di bidang pelayaran.
Tugas PPSDMPL lainnya di bidang Kerja Sama Internasional yakni menjalin kemitraan dengan berbagai institusi internasional untuk meningkatkan standar pendidikan dan pelatihan maritim di Indonesia.
Selain itu, PPSDMPL telah memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sejak 24 Januari 2022, yang memperkuat perannya dalam sertifikasi kompetensi di sektor pelayaran.
Melalui berbagai upaya ini, PPSDMPL berkontribusi signifikan dalam menciptakan SDM pelayaran yang profesional, kompeten, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Terbaru, PPSDM Hubla mengkoodinir Lembaga diklat kepelautan dalam kegiatan pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Transportasi dan Logistik.
Fasilitas Mandatory Konvensi STCW
Sementara itu, sebagai salah satu Lembaga diklat kepelautan, Polimarim AMI sejauh ini mampu memenuhi persyaratan sesuai dengan Konvensi Internasional STCW (Standards of Training, Certification, and Watchkeeping) Amandemen Manila 2010.
Setiap lembaga pendidikan kepelautan di bawah naungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut diwajibkan memiliki fasilitas dan laboratorium yang memadai untuk memastikan lulusan memiliki kompetensi yang diperlukan.
Beberapa fasilitas dan laboratorium yang secara mandatory atau berarti wajib, harus, atau keperluan meliputi; Simulator Navigasi (Bridge Simulator): Untuk melatih keterampilan navigasi dan manuver kapal.
Kemudian Laboratorium Mesin (Engine Simulator): Untuk praktik pengoperasian dan perawatan mesin kapal.
Simulator Komunikasi Maritim: Untuk melatih penggunaan peralatan komunikasi di kapal.
Laboratorium Keselamatan dan Penanggulangan Kebakaran: Untuk pelatihan prosedur darurat dan penanganan kebakaran di kapal.
Fasilitas Medis: Seperti poliklinik dengan peralatan lengkap yang telah mendapatkan persetujuan dari Ditjen Perhubungan Laut untuk pemeriksaan sertifikasi kesehatan pelaut.
Selain itu, lembaga pendidikan kepelautan harus menerapkan sistem manajemen mutu, seperti Quality Standard System (QSS), dan mendapatkan pengakuan manajemen mutu, misalnya sertifikasi ISO 9001:2008, untuk memastikan standar pendidikan dan pelatihan yang tinggi.
Penyediaan fasilitas dan laboratorium yang memadai ini bertujuan untuk memastikan bahwa lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar internasional dan siap bersaing di industri maritim global. (*)