TRIBUN-TIMUR.COM- Wasit Liga 1 Ginanjar Rahman menganulir dua gol PSM Makassar.
Keputusan kontroversi pun terjadi ketika wasit asal Bandung memimpin pertandingan Liga 1 Indonesia, PSM vs PSIS Semarang di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (16/2/2025).
Sebanyak dua gol kapten PSM Yuran Fernandez dianulir Ginanjar Rahman.
Malam ini, menjadi laga ketiga Ginanjar Rahman merugikan PSM Makassar.
Pada musim 2023/2024, wasit asal Bandung ini sudah memimpin 17 laga.
Ia mengeluarkan 111 kartu kuning, kemudian 7 kartu kuning kedua, 2 kartu merah dan 11 penalti.
Pada musim ini, dia sudah memimpin dua laga dengan delapan kartu kuning.
Pada laga Persita versus Malut united dan laga Madura United vs Barito Putera.
"Saya kira kalau berbicara soal situasi sekarang dimana kita tidak bisa memainkan sembilan pemain, maka kami memberikan pertandingan yang bagus malam ini," kata Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares setelah laga tadi malam.
Ia pun memprotes ketika pemain PSIS Semarang, Lucas Barreto menarik baju Yuran Fernandez tapi tak pelanggaran.
"Kami mencetak lebih dari satu gol. Kalau wasit menganulir gol pertama karena dianggap pelanggaran, lalu kenapa di momen pemain nomor 6 (PSIS Semarang) menarik baju Yuran, itu tidak dianggap sebagai pelanggaran? Ini hanya terjadi pada PSM Makassar musim ini. Mereka seperti kehilangan respek terhadap kami," katanya.
Ia juga menyampaikan, pemain PSM menciptakan lima sampai enam peluang yang bagus.
Pemain memperlihatkan attitude yang bagus di pertandingan ini.
"Saya mohon, support para pemain. Support mereka saat mencetak gol dan support mereka saat melakukan kesalahan. Siapa pun bisa gagal dalam penalti. Belum lagi PSM adalah tim yang banyak melakukan perjalanan dan tim dengan pemain-pemain paling muda. Tolong support mereka," Bernardo Tavares
"Kalau menurut saya kami sudah bekerja keras untuk menang. Ada beberapa keputusan wasit yang menurut saya kurang pas.