TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Musyawarah Wilayah (Muswil) VI DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai memanas.
Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Usman Lonta mengungkapkan bahwa kandidat yang ingin maju harus memiliki dua kekuatan utama.
Pertama, dukungan dari pemilik suara, yakni Ketua DPD PAN kabupaten/kota.
Kedua, restu dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN di bawah komando Zulkifli Hasan (Zulhas).
Usman Lonta mengungkapkan, mekanisme pemilihan Ketua DPW PAN Sulsel selama ini lebih banyak ditentukan oleh keputusan DPP.
Bahkan dalam dua Muswil PAN Sulsel terakhir, pola pemilihan telah berubah.
Di mana DPP PAN langsung mengumumkan calon ketua formatur.
"Tidak elok jika ada kader yang mencalonkan diri tetapi tidak memiliki dukungan kuat dari DPD maupun DPP," kata Usman Lonta, Jumat (14/2/2025).
"Paling penting adalah figur yang mau mencalonkan diri harus punya gantungan ke atas (DPP PAN) dan punya akar kuat ke DPD PAN di Kabupaten/Kota," tambahnya.
Menurutnya, PAN tidak kekurangan kader potensial.
Baca juga: Ashabul Kahfi vs Kader Muda, Usman Lonta Bicara Kriteria Kuat Calon Ketua PAN Sulsel
Beberapa nama seperti Husniah Talenrang, Chaidir Syam, dan Irfan AB dianggap kader potensial.
Di samping itu, tiga anggota DPR RI dianggap paling berpeluang maju bertarung.
Diantaranya, Ashabul Kahfi, Muslimin Bando, dan Andi Yuliani Paris.
Kendati demikian, figur-figur ini tetap harus mengantongi "tiket emas" berupa restu dari Zulhas untuk bisa bersaing secara serius.
Ashabul Kahfi Vs Kader Muda, Usman Lonta Bicara Kriteria Kuat Calon Ketua PAN Sulsel
Nama Ashabul Kahfi yang telah memimpin PAN Sulsel selama empat periode masih menjadi figur kuat.
Anggota DPR RI itu sudah 20 tahun menakhodai partai berlambang matahari terbit di tingkat provinsi.
Kader Muhammadiyah itu pertama kali menjadi ketua PAN 2005 lalu.
Terpilihnya Ashabul Kahfi setahun sehabis terpilih sebagai anggota DPRD Sulsel.
Kini, Ashabul Kahfi ancang-ancang maju lima periode.
Namun potensi munculnya kader muda tak bisa diabaikan.
Wakil Ketua DPW PAN Sulsel, Usman Lonta, mengungkapkan persaingan dalam Muswil nanti akan sangat bergantung pada kriteria calon yang diusung.
"Kami di PAN tidak kekurangan kader potensial, ada kader muda, kader lama, jadi stok kader banyak. Kita tidak kekurangan kader potensial," ujar Usman Lonta kepada Tribun-Timur, Jumat (14/2/2025).
Ia menekankan, calon ketua harus memiliki kapasitas yang mumpuni dan diterima oleh semua pihak, baik di internal DPW maupun oleh DPP PAN.
Usman menyebutkan beberapa aspek penting yang harus dimiliki calon Ketua DPW PAN Sulsel.
Pertama, dukungan kuat dari DPD PAN Kabupaten/Kota.
Menurutnya, pemilik suara sah dalam Muswil tetap berada di tangan DPD PAN kabupaten/kota.
Artinya, kader yang ingin maju harus bisa mengamankan dukungan mayoritas pemilik suara.
Kedua, Restu dari Ketum DPP PAN Ashabul Kahfi.
Ia mengakui bahwa dalam beberapa Muswil terakhir, keputusan akhir lebih banyak berada di tangan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) dan pengurus pusat.
"Bahkan, dalam dua Muswil sebelumnya, pola pemilihannya langsung ditentukan oleh DPP PAN," tambahnya.
Ketiga, Kemampuan Konsolidasi dan Soliditas Partai.
Calon Ketua DPW PAN harus punya komitmen dan mampu menjaga kekompakan partai di Sulsel.
Terutama setelah perolehan kursi PAN di DPRD Sulsel merosot dalam Pemilu 2024.
Pada Pemilu Legislatif 2024, PAN hanya berhasil meraih 4 kursi di DPRD Sulsel.
Pemilu sebelumnya, PAN mengamankan 7 kursi.
Bahkan, partai berlambang matahari terbit itu tidak memenuhi ambang batas untuk membentuk satu fraksi.
Keempat, Regenerasi vs Status Quo.
Ketika ditanya soal kemungkinan kader muda mengambil alih kepemimpinan dari Ashabul Kahfi, Usman menyatakan bahwa hal itu tergantung dinamika di internal partai.
Baginya, regenerasi itu penting, tetapi harus ada figur yang benar-benar siap dan memiliki dukungan.
"Tergantung dari pemilik suara dalam hal ini DPD Kabupaten/Kota," kata Usman Lonta.
Ashabul Kahfi Masih Kuat
Meski telah 20 tahun memimpin PAN Sulsel, Ashabul Kahfi tetap menjadi kandidat terkuat.
Alasannya, Ashabul Kahfi memiliki pengalaman politik yang panjang dan hubungan baik dengan DPP PAN.
Sehingga peluangnya untuk kembali menjabat masih terbuka lebar.
Namun, beberapa nama dari kalangan muda mulai disebut-sebut sebagai penantang potensial, termasuk dari ketua-ketua DPD yang memiliki rekam jejak kuat.
Misalnya, dua kader yang sukses memenangkan Pilkada Serentak 2024.
Husniah Talenrang menorehkan sejarah di Pilkada Gowa.
Adik Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran itu menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Bupati Gowa.
Kemudian, Ketua PAN Maros Chaidir Syam.
Chaidir Syam belum lama ini juga kembali terpilih sebagai Bupati Maros untuk periode kedua.
Usman Lonta mengungkapkan, siapa pun yang nantinya akan memimpin, yang terpenting adalah membawa PAN Sulsel ke arah yang lebih baik.
Yang terpenting adalah siap menghadapi tantangan politik ke depan.(*)