TRIBUN-TIMUR.COM -- Asa lulusan SMP melanjutkan pendidikan di sekolah taruna kini makin luas.
Selain SMA Taruna Nusantara, kini hadir SMA Kemala Taruna Bhayangkara bentukan Mabes Polri.
Sekolah tersebut jadi impian bagi lulusan SMP yang punya cita-cita masuk militer ataupun kepolisian.
SMA Taruna Nusantara lebih dulu berdiri, tepatnya sejak 14 Juli 1990.
Selama 35 tahun berdiri, sejumlah alumni SMA Taruna Nusantara kini punya karier moncer jadi jenderal TNI ataupun Polri.
Mereka antara lain Mayjen Lucky Avianto, Brigjen Benny Mutiha Tampubolon, Brigjen Simon Petrus Kamlasi, Brigjen Agus Bhakti, Mayjen Rudy Saladin, Brigjen Kristomei Sianturi, Mayjen Edwin Adrian Sumantha, Mayjen Achiruddin Djarojat, Brigjen Putra Widyawinaya, Brigjen Mohammad Andhy Kusuma, Brigjen Dwi Sasongko, Brigjen Imam Gogor.
Adapun alumni SMA Taruna Nusantara jadi jenderal di Polri antara lain Irjen Jhonny Edison Isir, Brigjen Simson Zet Ringu, Brigjen Erwin Kurniawan, Brigjen Rony Samtana, Brigjen Hengki Haryadi, Brigjen Kusworo Wibowo.
Selain itu ada pula sejumlah alumni SMA Taruan Nusantara jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Mereka yakni Agus Harimurti Yudhoyono Menteri Koordinator Bidang Infrastuktur dan Pembangunan Wilayah, Prasetyo Hadi Menteri Sekretaris Negara, Sugiono Menteri Luar Negeri, Teddy Indra Wijaya Sekretaris Kabinet, dan Sudaryono Wakil Menteri Pertanian.
Kini lulusan SMP makin banyak pilihan setelah berdirinya SMA Kemala Taruna Bhayangkara.
SMA Kemala Taruna Bhayangkara Mulai Terima Siswa Baru Tahun 2025
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berupaya mencetak calon jenderal masa depan lewat sekolah menengah.
SMA Kemala Taruna Bhayangkara mulai menerima calon siswa baru untuk tahun ajaran 2025.
Sekolah tersebut bentukan Mabes Polri.
SMA Kemala Taruna Bhayangkara akan mencetak calon-calon taruna akpol ke depan.
Sekolah itu telah membuka pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Total pendaftar mencapai 11.022 orang untuk Tahun Ajaran 2025-2026.
Sekolah ini menerapkan konsep pendidikan asrama, dengan kurikulum pendidikan International Baccalaureate (IB).
Panitia penerimaan siswa baru akan menyeleksi 11.022 pendaftar hingga nantinya dipilih 120 pendaftar dengan perolehan nilai terbaik.
“Kehadiran SMA Kemala Taruna Bhayangkara merupakan upaya Polri dalam berperan menyiapkan SDM-SDM unggul yang memiliki kemampuan mumpuni dan berpengetahuan global untuk menyongsong cita-cita Indonesia Emas tahun 2045, sehingga aejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” kata Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Kamis (30/1/2025).
Syarat mendaftar di SMA ini adalah nilai rerata Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris dari semester 1- sampai 5 sekurang-kurangnya 80 dalam skala 100 atau 8,0 dalam skala 10.
Bagi peserta yang tak memenuhi syarat nilai, wajib melampirkan hasil tes IQ mandiri dari lembaga pemberi tes IQ yang terakreditasi Himpsi dengan skor minimal 121.
Seleksi ketat dilakukan karena nantinya seluruh siswa menerima beasiswa penuh.
Beasiswa diberikan mulai kelas X hingga XII dari SMA Kemala Taruna Bhayangkara.
Antusiasme masyarakat juga terlihat dari mayoritas komentar pelamar dan keluarga pelamar.
Mereka berharap dirinya, anaknya atau kerabatnya dapat diterima di SMA Kemala Taruna Bhayangkara.
“Bismillah tahun ini menjadi bagian dari keluarga SMA Kemala Taruna Bhayangkara. Amin,” komentar pemilik akun IG martinawulandarii.
“Bismillahirrahmanirrahim semoga termasuk siswa di 120 anak saya. Amin,” komentar pemilik akun IG nenkirvha.
“Yang diterima cuma 1 persennya, gila. In the name of Jesus, hanya bisa berserah,” komentar pemilik akun IG jemmisnaroy.
“Ya Allah kabulkanlah, semoga bisa jadi siswi di SMA Kemala Taruna Bhayangkara. Amin,” komentar pemilik akun IG its.raa5.
Sebelumnya SMA Kemala Taruna Bhayangkara membuka PPDB pada 27 Desember 2024.
Dalam menjaga akuntabilitas seleksi PPDB, SMA Kemala Taruna Bhayangkara menerapkan sistem penerimaan need blind admission, di mana penerimaan siswa hanya melihat kepada prestasi siswa, bukan pada kemampuan ekonomi keluarga.
Akademi Kader Bangsa akan mengumumkan hasil seleksi administrasi pada 14 Februari 2025.
Bekerja Sama UPI
SMA Kemala Taruna Bhayangkara bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai tim ahli dalam penyiapan pembentukan sekolah.
Kerjasama ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembentukan SMA Kemala Taruna Bhayangkara berlangsung dengan tepat dan sesuai dengan standar pendidikan yang ditetapkan.
Dalam upaya ini, Fakultas Ilmu Pendidikan UPI akan memberikan dukungan dalam berbagai aspek, mulai dari perumusan kurikulum, pengembangan metode pembelajaran, hingga pelatihan tenaga pendidik.
Kerjasama ini merupakan langkah strategis bagi sekolah dalam memastikan dapat menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan tuntutan zaman.
Sementara itu, pihak Fakultas Ilmu Pendidikan UPI, melihat bahwa inisiatif pembentukan SMA Kemala Taruna Bhayangkara ini sangat positif dan siap mendukung sepenuhnya dalam hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan.
Kerjasama antara SMA Kemala Taruna Bhayangkara dan Fakultas Ilmu Pendidikan UPI ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi dunia pendidikan, khususnya dalam upaya mencetak generasi muda yang unggul dan berintegritas.
Dengan kolaborasi yang kuat antara institusi pendidikan dan praktisi pendidikan, diharapkan tercipta lingkungan belajar yang memadai untuk mengembangkan potensi setiap siswa.
Saat ini, ada sekolah taruna yang banyak memproduksi calon taruna di Akpol, Akmil, AAU dan AAL.
Sekolah ini bernama SMA Taruna Nusantara.
Ada banyak jenderal lulusan dari sekolah ini.
Salah satu yang menonjol adalah Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin.
Selain itu, ada juga Mayjen TNI Achiruddin , Brigjen TNI Lucky Avianto, Brigjen TNI Agus Bhakti, dan Brigjen TNI Putra Widyawinaya.
Ada juga mereka yang bertugas di Polri.
Mereka adalah Kapolda Papua Barat Irjen Pol Jhonny Edison Isir dan pejabat teras BIN Irjen Pol Barito Mulyo Ratmono.
Ide pembuatan sekolah menengah atas berbasis semi-militer ini dicetuskan oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan saat itu, Jenderal LB Moerdani pada tanggal 20 Mei 1985 di Pendopo Agung Taman Siswa Yogyakarta.
Ia memiliki visi luhur, yakni untuk membangun sekolah yang mendidik manusia – manusia terbaik dari seluruh Indonesia dan menghasilkan lulusan yang dapat melanjutkan cita-cita para Proklamator.
Ide ini diteruskan dengan menandatangani nota kesepakatan antara TNI dan Taman Siswa, yang merupakan organisasi kependidikan pertama di Indonesia, untuk membuat suatu lembaga bernama Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN).
Lembaga ini merupakan kristalisasi dari visi Jenderal Moerdani yang selanjutnya mengawasi proses pelaksanaan sekolah ini.
SMA TN diresmikan oleh Pangab (Panglima Angkatan Bersenjata) saat itu, Jenderal Try Sutrisno pada tahun 1990. Kampus yang menempati lahan seluas 18.5 hektar dan terdiri dari komplek akademis, asrama siswa, dan komplek perumahan pamong (guru), di atas tanah milik Akademi Militer.
Selama 6 tahun pertama, Taruna Nusantara hanya menerima laki-laki sebagai siswanya dengan jumlah sekitar 245 orang.
Namun mulai tahun 1996, LPTTN membuat kebijaksanaan baru dengan menerima angkatan putri pertama sebanyak 70 orang.
Untuk mengakomodasi perubahan ini, area sekolah ini pun diperluas menjadi 23 hektar.
Untuk menarik pemuda-pemudi terbaik dari seluruh strata sosial, LPTTN menawarkan beasiswa penuh kepada pelajar yang diterima dengan dukungan dana dari TNI yang mempunyai latar belakang politik dan keuangan yang kuat.
Para tenaga pengajar (pamong) juga mendapat gaji yang di atas rata-rata, serta fasillitas lainnya.
Namun, setelah krisis ekonomi dan perubahan politik pada tahun 1997, LPTTN mengalami kesulitan keuangan sehingga pada tahun 2001 menghentikan kebijakan beasiswa penuh ini.
Sekarang, pelajar terpilih yang mempunyai kesulitan keuangan tetap mendapatkan beasiswa yang diberikan baik oleh individual, perusahaan, maupun pemerintah daerah.(*)