Longsor di Latimojong

Update Longsor Latimojong: Jalur Desa Rante Balla Luwu Sudah Bisa Dilalui Motor

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alat berat bersihkan material longsor di Dusun Padang, Desa Rante Balla Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin (27/1/2025).

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Bencana hidrometeorologi melanda Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Sabtu (25/1/2025) malam.

Tanah longsor di Dusun Padang, Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, menelan dua korban jiwa dan menyebabkan tiga kendaraan tertimbun material longsor.

Tim SAR gabungan bersama warga hingga Minggu (26/1/2025) terus berupaya mengevakuasi korban yang masih terjebak.

Hingga akhirnya, satu korban terakhir yang terjebak, Yan Pasande berhasil dievakusi dari tumpukan material longsor.

Usai insiden tanah longsor, tampak alat berat membersihkan material longsor yang menutup badan jalan.

"Sudah terbuka untuk roda dua dengan pejalan kaki. Namun kendaraan roda empat masih belum bisa lewat karena material lumpur masih tebal. Karena kalau lewat, masih tenggelam bannya," jelas Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Luwu, Karyadi, Senin (27/1/2025).

Ada empat alat berat yang dikerahkan ke lokasi kejadian, tiga diantaranya eksavator dan satu dozer.

"Ada empat alat berat, tiga exsavator sama satu dozer, termasuk yang dikerahkan PT Masmindo," bebernya.

Selain mengangkat material tanah longsor yang menutup badan jalan, alat berat juga sudah mengevakuasi kendaraan roda empat yang sempat terjebak longsor.

Karyadi mengimbau warga yang melintas selalu waspada akan longsor susulan, apalagi dengan kondisi cuaca di Rante Balla yang masih sering dilanda hujan.

"Kondisi cuaca masih hujan kalau malam, masih diimbau untuk warga agar berhati-hati lewat. Terutama untuk roda empat, jangan mki paksakan dulu. Kecuali roda dua, karena masih bisa saling bantu untuk didorong," bebernya.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar, Andi Sultan, menjelaskan bahwa total korban akibat longsor tersebut mencapai enam orang.

"Longsor di Rante Balla mengakibatkan tiga kendaraan tertimbun. Ada enam korban, empat di antaranya selamat, satu meninggal dunia, dan satu masih dalam pencarian," ujar Andi Sultan.

Menurutnya, tim Basarnas dari Kota Palopo dikerahkan ke lokasi sejak dini hari, pukul 05.30 Wita, untuk membantu proses evakuasi.

Hujan lebat di sekitar lokasi diduga menjadi pemicu utama terjadinya longsor.

“Curah hujan tinggi mengakibatkan pergerakan tanah. Setelah menerima laporan dari masyarakat, kami langsung memberangkatkan tim tadi malam,” bebernya.

Identitas Korban Terungkap

Sekretaris Desa Rante Balla, Zulkarnain mengungkapkan identitas dua korban meninggal dunia. Mereka adalah Alex Suparto dan Yan Pasande.

"Korban meninggal dunia akibat longsor tadi malam sudah dievakuasi ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Rante Balla," katanya.

Selain itu, empat orang berhasil selamat dari kejadian nahas tersebut, yakni Sumarlin, David, Anwar, dan Ihwan Rante.

Zulkarnain menambahkan hingga kini tim SAR gabungan masih berupaya mengevakuasi satu korban yang terjebak di dalam mobil. Namun, medan yang sulit dan adanya longsor susulan menjadi kendala utama.

"Longsor susulan membuat evakuasi tadi malam tidak bisa dilakukan. Kami tetap waspada, apalagi cuaca di lokasi masih buruk," tuturnya.

Sebelum longsor besar terjadi, warga melaporkan adanya longsor kecil di lokasi yang sama.

Meski demikian, beberapa kendaraan tetap memaksa melintas hingga akhirnya tertimpa material longsor yang lebih besar.

"Sebelum kejadian, cuaca sudah buruk sejak sore. Saya sendiri meninggalkan desa usai Musrenbang, dan saat itu mendung sudah terlihat," kata Zulkarnain.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat curah hujan di wilayah tersebut masih tinggi.(*)

Laporan Jurnalis Tribun Timur, Muh Sauki Maulana

Berita Terkini