TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kota Makassar berhasil melewati puncak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Kepala Puskeswan Kota Makassar drh Nurmayanti mengatakan, puncak PMK di Makassar terjadi pada akhir November hingga awal Desember 2024.
Sebanyak 53 kasus PMK pada periode tersebut dan dinyatakan telah sembuh.
"53 kasus dinyatakan sembuh semua pada periode November sampai Desember," ucap Nurmayanti kepada Tribun Timur, Senin (27/1/2025).
Pada Januari 2025 ada 5 hewan ternak yang terserang PMK, namun kondisinya sudah membaik alias sembuh.
Nurmayanti menjelaskan, Kota Makassar termasuk daerah pertama yang melaporkan adanya kasus PMK.
Saat ini, beberapa kabupaten kota di Sulsel baru memasuki puncak PMK, sementara Makassar sudah melandai kasusnya.
"Makassar sudah mulai reda, kabupaten lain baru mulai naik," katanya.
Nurmayanti mengakui, salah satu penyebab merebaknya PMK karena faktor musim.
Efek cuaca ekstrem banyak ternak yang mengalami gangguan kesehatan.
Kasus PMK biasanya ditandai dengan demam pada ternak, air liur berbusa, ada luka pada mulut, gigi atau lidah
Gejala lainnya terjadi cacat atau pincang pada ternak.
Kata Nurmayanti, biasanya ternak yang rawan terkena PMK ialah ternak yang belum mendapatkan vaksinasi.
Apalagi pada 2024 lalu, cakupan vaksinasi hewan ternak tak semassif di 2023 dan 2022.
"Jadi wajar ternak yang belum divaksin (terjangkit PMK) karena mereka belum punya daya tahan tubuh cukup apalagi musim hujan cukup ekstrem sehingga daya tahan tubuh tidak bagus," jelasnya.