TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengakui banyak spekulasi liar terkait kebakaran yang menghanguskan tiga ruangan di Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Apalagi, insiden ini bertepatan dengan adanya polemik pergantian kepala Dinas Pendidikan.
Muhyiddin dinonaktifkan sementara sebagai kepala dinas per 30 Desember lalu.
Pada pekan pertama, 31 Desember hingga 7 Januari 2025, Dinas Pendidikan dijabat oleh Kepala Bidang SMP, M Guntur, sebagai pelaksana harian (Plh).
Kemudian pada pekan kedua, 8 hingga 15 Januari, Plh Kadis Pendidikan dijabat oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Nielma Palamba.
Menurut Danny, spekulasi masyarakat terhadap polemik tersebut yang dikaitkan dengan kasus kebakaran merupakan hal yang wajar.
"Itu wajar-wajar saja, saya juga sama melihat itu. Kenapa? Saya mengganti kadisnya karena ada memang dua perintah. Yaitu, perintah dari BKN sendiri dan kebetulan pelanggaran disiplin berat," ungkap Danny diwawancara di Kantor Wali Kota Jl Ahmad Yani, Selasa (14/1/2025).
Danny menjelaskan, Muhyiddin telah melanggar netralitas ASN karena terbukti terlibat dalam Pilkada Serentak 2024 lalu.
Ia menindaklanjuti surat dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) tersebut untuk memproses Muhyiddin.
Di sisi lain, Muhyiddin juga melakukan pelanggaran indisipliner dengan keluar negeri (ibadah umrah) tanpa izin atau restu wali kota.
"Dua hal itu memberikan gambaran memang, hal-hal yang relevan dengan apa yang terjadi. Jangankan orang lain, saya pun begitu. Bahwa memang ada hal-hal yang mis, tidak profesional yah," ujarnya.
Kendati begitu, Danny tetap menunggu hasil penyelidikan resmi dari Polrestabes Makassar.
"Makanya biar kita serahkan ke pihak kepolisian, ini ranahnya kepolisian. Saya berharap ini bisa tuntas setuntas-tuntasnya," tegasnya.
Delapan Saksi Diperiksa Hingga Senin (13/1/2024), sudah ada delapan orang yang diminta keterangannya oleh Polrestabes Makassar.
Antara lain, tiga staf Disdik Makassar yang bekerja hingga pukul 02.05 WITA, Kepala Sub Bagian Keuangan Disdik Makassar, satpam yang berjaga malam itu, dan warga setempat yang melihat langsung kejadian.
Selain itu, Polrestabes Makassar juga memeriksa dua pegawai Pemkot Makassar pada Senin kemarin.
Ialah Kepala Bidang SMP yang juga merupakan eks Plh Kadis Pendidikan, M Guntur, satu lainnya ialah staf Bagian Keuangan. (*)