TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Polisi terus mendalami kasus kebakaran Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar.
Kantor yang terletak di Jl Anggrek, Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar itu terbakar pada Sabtu (11/1/2025) dini hari, sekitar pukul 02.30 Wita.
Dalam kasus ini, penyidik dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Makassar memeriksa sejumlah saksi.
Mereka yang diperiksa antara lain sekuriti kantor Disdik Kota Makassar yang berjaga saat kebakaran, staf Disdik Makassar, dan masyarakat yang melihat kebakaran tersebut.
"Enam saksi telah diperiksa," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana, dikonfirmasi wartawan, Minggu (12/1/2025) malam.
"Mereka diperiksa sejak kemarin pagi, ada sekuriti, staf yang ada di sana pas kebakaran, dan ada juga masyarakat yang melihat api pas kebetulan lewat," sambungnya.
Devi mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran tersebut.
Pasalnya, olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) masih berlangsung dan dijadwalkan untuk dilanjutkan pada Senin (13/1/2025).
Olah TKP yang dilakukan oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel bersama penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran.
"Dari kemarin pagi kita dengan Labfor Polda Sulsel melakukan Olah TKP, rencana besok dilanjutkan lagi sama Labfor," terangnya.
Adapun ruangan terbakar, sejauh ini kata Devi, adalah lantai satu dan lantai dua.
Apa saja terbakar di Kantor Disdik Makassar juga belum diketahui secara jelas karena masih dalam proses penyelidikan.
"Iya, lantai satu dan dua yang terbakar," bebernya.
Meski telah memeriksa enam saksi, Devi menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan ada pemeriksaan terhadap saksi lain.
Baca juga: 3 Ruangan Kantor Disdik Makassar Makassar Hangus Terbakar: Keuangan, Perencanaan dan Aula
6 Jam Olah TKP
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel diturunkan untuk menyelidiki penyebab kebakaran Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar, Jl Anggrek, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Pantauan Tribun, Sabtu (11/1/2025) sore, sejumlah sudut ruangan terbakar diperiksa oleh personel Tim Labfor.
Mereka juga mengambil sejumlah sampel sisa-sisa kebakaran untuk diselidiki lebih lanjut.
Sampel tersebut disimpan dalam box hitam dan dimasukkan ke dalam mobil.
Kasubdit Fisika Digital Forensik Bidlabfor Sulsel, AKBP Wiji Purnomo, mengatakan, olah TKP berlangsung lebih kurang enam jam.
"Hari ini, dari jam 9.30 Wita tadi pagi, kami melakukan olah TKP dan saat ini kami baru selesai," kata AKBP Wiji Purnomo ditemui di lokasi pukul 15.52 Wita.
Dalam olah TKP itu, Wiji mengaku telah mengamankan dokumentasi lokasi kebakaran.
"Dari pemeriksaan, kami sudah melakukan pengamatan umum, pemotretan, pengambilan data keterangan teknik, termasuk data keterangan dari para saksi," ujarnya.
Meski demikian, kata dia, olah TKP ini belum rampung sepenuhnya dan akan dilanjutkan pada Senin.
Untuk saat ini, ia mengaku telah mengambil sejumlah sampel untuk diselidiki lebih lanjut.
"Sampelnya ada abu dan arang serta beberapa pengantar stok lunak," terang AKBP Wiji Purnomo.
Tujuh Motor Dinas Ikut Terbakar
Selain menghanguskan aula kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar, kebakaran juga menghanguskan tujuh unit motor.
Hal itu diungkapkan oleh petugas keamanan Disdik Makassar, Hasrul (40) saat ditemui di kantor yang berlokasi di Jl Anggrek, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sabtu (11/1/2025) sore.
Hasrul menjelaskan, kebakaran yang terjadi pada pukul 02.15 Wita itu mengakibatkan aula kantor di lantai dua ludes terbakar.
Selain itu, dua ruangan lainnya yang berdekatan dengan aula juga ludes.
"Yang paling parah itu ruang keuangan. Semua aset di dalam seperti komputer, dokumen hangus semua," kata Hasrul.
"Kalau di aula, ada alat sound system sama kursi yang ikut terbakar," sambungnya.
Tidak hanya itu, Hasrul juga mengaku telah melihat tujuh motor di bagian belakang kantor ikut terbakar.
Motor tersebut, kata dia, merupakan aset Dinas Pendidikan Kota Makassar.
"Motor dinas semua itu yang tujuh terbakar, motor yang sudah dikembalikan oleh pegawai pensiun," ujarnya.
Pantauan Tribun di lokasi, lokasi kebakaran telah dipasangi garis polisi.
Terlihat juga sejumlah penyidik Polrestabes Makassar memantau lokasi saat Tim Laboratorium Forensik (Labfor) melakukan olah TKP.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar, Jl Anggrek, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (11/1/2025) dini hari.
Kebakaran ini melahap sejumlah ruangan di lantai dua kantor tersebut.
Sebanyak 20 armada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Makassar dikerahkan ke lokasi.
Kobaran api yang cepat membesar membuat petugas Damkar berjibaku memadamkan api lebih kurang 60 menit.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar nonaktif, Muhyiddin Mustakim, juga hadir di sekitar lokasi saat proses pemadaman berlangsung.
Ia hadir mengenakan baju jubah Arab hitam, mengkilap. Saat dihampiri wartawan, Muhyiddin mengaku mengetahui peristiwa ini setelah mendapat telepon dari teman kantornya.
"Tadi jam 02.39 Wita saya ditelpon oleh teman-teman bahwa kantor kebakaran. Jadi saya langsung pakaian dan lari ke sini," kata Muhyiddin.
Setibanya di lokasi, Muhyiddin mendapati kobaran api sudah membesar.
"Ternyata kalau kita lihat aula ini sudah habis. Yang jelas bahwa barang-barang yang ada di dalam belum bisa kita inventarisir apa-apa yang rusak," ujarnya.
Untuk penyebab pasti kebakaran, kata dia, belum diketahui. Namun, ia mendapatkan informasi bahwa sebelum api membesar, terdapat asap kecil di bagian atap.
"Sekuriti ada yang berjaga, justru saya dapat informasi dia sampaikan tadi bahwa tiba-tiba ada asap kecil awalnya. Jadi saya langsung telpon, kalau tadi dia bilang dari belakang, atap," ungkapnya.
Selain aula di lantai dua, lanjut Muhyiddin, terdapat beberapa ruang lain yang diperkirakan ikut terbakar.
"Gedung lantai dua, ini aula, di sana ada ruang pengawas. Kemudian di belakang ada ruangan keuangan. Jadi kami belum bisa memastikan yang di bawah, apa-apa, apakah di sarana atau lain-lain, belum bisa dipastikan," tuturnya.
Sekadar diketahui, peristiwa kebakaran di Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar ini terjadi selang 12 hari setelah Muhyiddin Mustakim dikabarkan diberhentikan sementara dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, dinonaktifkan sementara dari jabatannya. Keputusan tersebut diambil oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Wali Kota Makassar, Danny Pomanto.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Makassar, Muhyiddin mengatakan, penonaktifan Muhyiddin sebagai Kadis Pendidikan karena meninggalkan tugas di tengah menumpuknya pekerjaan di akhir tahun.
Muhyiddin berangkat ke tanah suci melaksanakan umrah tanpa mengantongi izin dari PPK, dalam hal ini Danny Pomanto.
Diketahui, saat ini Pemkot Makassar sedang mengejar perampungan administrasi keuangan menjelang tutup tahun.
"Meninggalkan tugas tanpa izin PPK dan beberapa hari ini banyak yang harus diselesaikan, sehingga disimpulkan tadi Kadis Pendidikan dinonaktifkan sementara dari jabatannya," ucap Akhmad Namsum, Senin (30/12/2024).
Akhmad Namsum menjelaskan, jika pejabat pimpinan tinggi pratama (JPT) ingin melakukan perjalanan maka wajib meminta restu dari PPK. Pejabat bisa mengajukan izin atau cuti.
Untuk umrah seharusnya pejabat bersangkutan mengajukan cuti.
Akhmad Namsum menjelaskan, Kadis Pendidikan Muhyiddin telah memasukkan berkas cuti. Namun, dokumen tersebut hanya ditandatangani seorang diri, tanpa persetujuan dari PPK dalam hal ini Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Bahkan, BKD telah mengeluarkan berkas cutinya pada 18 Desember, namun ditarik kembali karena tak sesuai format administrasi cuti.
"Dia tanda tangan sendiri (permohonan cuti) tanpa rekomendasi PPK. Dikeluarkan surat cuti pada 18 Desember, dan dibatalkan 20 Desember karena tidak ada izin resmi PPK," paparnya.
Kabar terbaru, Muhyiddin Mustakim telah dicopot dari jabatannya sebagai Kadisdik Makassar dan digantikan dengan Plt Neilma Palamba.(*)