Di pusat pelatihan ini, berbagai program tersedia, seperti keterampilan teknis (menjahit, memasak, dan kerajinan), pelatihan bisnis dan wirausaha, komputer dan teknologi informasi, hingga pelatihan kesehatan dan perawatan.
"Saat kunjungan ke TESDA, kami bertemu dengan sejumlah pengusaha dan tuan rumah, termasuk Mylene Somera, selaku Kepala TESDA Women's Center," kata Appi.
"Di sana, kami mengunjungi pusat pelatihan dan peningkatan keterampilan kerja yang sangat inspiratif, dengan berbagai macam program pelatihan yang ditawarkan," lanjutnya.
Appi berharap, dengan diterapkannya program vokasional baru terinspirasi dari Filipina, Makassar bisa menjadi kota yang tidak hanya mencetak tenaga kerja berkualitas, tetapi juga menjadi pusat pelatihan keterampilan di kawasan Indonesia Timur.
"Kami ingin Makassar menjadi contoh kota yang memberikan kesempatan bagi warganya untuk berkembang dan bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.
Berikut tokoh-tokoh mendampingi Munafri Arifuddin dalam kunjungan ke Filipina dan peran mereka:
- Eki (Ahmad Zaky Amiruddin): CEO PT Kalla Kakao Industri, berperan sebagai pendukung ekosistem wirausaha Indonesia dan investor malaikat untuk startup, seperti Bengkel Mania.
- Hudli Huduri: Regional Manager Panin Bank untuk wilayah Indonesia Timur dan Ketua Tim Transisi Makassar, berfokus pada pengembangan ekonomi, keuangan, UMKM, dan ketenagakerjaan.
- Dara Nasution: Anggota Tim Transisi Pemerintahan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA), fokus pada pemberdayaan pemuda dan tata kelola berbasis teknologi. Dara adalah alumni Universitas Oxford dan Universitas Indonesia.
- Muhammad Taufik: Peneliti dengan keahlian dalam analisis survei, canvassing strategis, dan mobilisasi komunitas. Berperan penting dalam menganalisis perilaku pemilih dan pengembangan strategi kampanye.
- Muhammad Luthfi: Anggota tim operasional Erwin Aksa, bertanggung jawab atas koordinasi lapangan dan keterlibatan komunitas.(*)