Namun mendengar "multiflier effect" ekonomi mikro ini, Bupati M Yusran menimpali.
"Justru kalau banyak kunjungan pasien ke puskesmas, itu artinya warga Pangkep tak sehat, banyak yang sakit," ujar Yusran spontan, di sela-sela sesi rehat makan siang.
Dari pantauan Tribun, setidaknya ada belasan kedai dan gerobak kuliner baru di radius 0,5 km puskesmas.
Kepala Puskesmas Kota Pangkejene drg Nur Syamsi bersyukur dengan peresmian PKM ini.
Dia membandingkan, sebelumnya hanya ada sekitar 8 ruangan.
Kini jumlah ruangan di PKM baru ini sekitar 21 unit.
"Puskesmas dulu, selalu kebanjiran ini alhamdulillah banjir minggu lalu hanya sampai halaman depan," ujarnya.
Dia menyebut, selain dua dokter umum dan tiga dokter gigi, termasuk dirinya, ada dukungan sekutar 100 perawat, paramedik, dan tenaga promkes untuk melayani pustu. Sebagian besar tenaga honorer lokal.
Jumlah kunjungan harian di PKM ini sekitar 100 pasien.
Para pengujung berasal dari 9 kelurahan di Kecamatan Pangkejene; Anrong Appaka, Bonto Perak, Jagong, Mappasaile, Pabbundukang, Padoang Doangan, Sibatua
Tekolabbua dan Tumampua.
"Kita tak ada rawat inap sebab langsung dirujuk ke RS Batara Siang." ujarnya.