TRIBUN-TIMUR.COM - Pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) mangkir dari panggilan polisi terkait kasus uang palsu di UIN Alauddin.
Panggilan pertama dijadwalkan Senin (23/12/2024) pukul 10.00 Wita di Polres Gowa, namun ASS tidak hadir.
Info terbaru, penyidik Polres Gowa sudah mengirimkan panggilan kedua.
Diberitakan sebelumnya, Penyidik Polres Gowa telah melayangkan surat kepada pengusaha berinisial ASS yang diduga menjadi bohir dalam kasus sindikat uang palsu.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar mengonfirmasi hal tersebut.
"Sudah kami kirim surat pemeriksaan ke ASS," katanya, Sabtu (21/12/2024)
Penyidik Polres Gowa mengirimkan surat panggilan pemeriksaan lantaran ASS disebut kuat terlibat dalam kasus uang palsu.
Tak hanya itu, ASS diduga punya peran penting pada sindikat uang palsu.
ASS disebut berperan sebagai donator atau investor.
Nama ASS pertama kali diungkap Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono dalam konferensi pers di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024).
Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan ASS yang membiayai pembelian bahan baku produksi.
Yudhiawan Wibisono mengatakan ada tiga sosok yang mempunyai peran sentral dalam kasus pabrik uang palsu di kampus II UIN Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Diketahui, polisi telah menetapkan 17 tersangka sindikat uang palsu di UIN.
"Jadi mereka dibelakang 17 orang ini, perannya berbeda," kata Irjen Yudhiawan Wibisono dalam konferensi pers di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024).
"Tapi peran sentranya ada dari saudara AI, kemudian juga saudara S, ada juga saudara ASS," jelas Yudhi.