TRIBUN-TIMUR - Andi Ibrahim cs hanya memalsukan uang pecahan Rp100 ribu.
Uang palsu Rp100 ribu dicetak di gedung perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar.
Ada 17 orang telah ditangkap kasus uang palsu UIN Alauddin.
Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan, biaya per lembar uang palsu yang dicetak di UIN Alauddin mencapai Rp56 ribu.
Hal ini disampaikan Kapolres Gowa AKBP Reonald saat podcast di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Jumat (20/12/2024).
Baca juga: Siasat Licik Andi Ibrahim Kelabui Karyawan saat Cetak Uang Palsu di UIN Alauddin, Dalih Cetak Buku
Pecahan kecil seperti Rp50 ribu dianggapnya tidak menguntungkan.
"Pecahan lebih kecil dianggap tidak menguntungkan karena modalnya tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan," katanya.
Selain ongkos produksi, terungkap pula motif para pelaku membuat dan mengedarkan uang palsu.
"Khilaf. Katanya ingin mendapatkan uang dalam jumlah besar secara instan," ujarnya.
Uang tersebut juga disalahgunakan untuk mendukung ambisi politik, yakni menjadi calon bupati Barru.
Polisi memastikan telah menarik uang palsu UIN Alauddin dari peredaran.
Ia meminta masyarakat tak perlu resah dengan beredarnya uang palsu.
Pihaknya menjamin penyidikan berjalan profesional dan tuntas.
"Sesuai keterangan para tersangka, kemana aliran uang itu sudah dikejar, sudah kami tarik," katanya.
Jika pun ada warga yang menemukan atau mencurigai uang palsu, diimbau untuk segera melaporkan ke kantor polisi atau bank.